Blanco kemudian pindah ke Lanus, setelah itu hijrah ke luar Argentina. Ia sempat bermain di sejumlah klub Bolivia.
Ia juga tercatat pernah merumput di Liga Kanada dan Amerika Seriat. Sempat bermain untuk Tigre di Argentina, Blanco pensiun sebagai pemain di klub Bolivia, Wilstermann.
Karier kepelatihannya dimulai saat ia tukangi klub bernama Cobras di Liga Meksiko. Setelahnya ia melatih klub-klub kecil di kawasan Amerika Latin.
Baru pada musim 2002/2003, Blanco dipercaya menjadi manajer di klub menengah Argentina, Gimnasia. Ia juga sempat melatih klub Huracan.
Lama melatih klub di kawasan Amerika Latin, Blanco kemudian ke Eropa dan melatih klub kecil Albania, FK Dinamo.

Pada musim 2012/13, Blanco ditunjuk menjadi pelatih tim U-20 China. Baru setelah itu ia jadi pelatih Timnas Indonesia dan tidak bertahan lama.
Blanco mendapat protes keras dari pemain Timnas Indonesia, pasalnya ia langsung jor-joran memberikan latihan fisik ekstra keras.
Kebijakan dari Blanco dan staf pelatihnya menyulut emosi para pemain. Skuat Merah Putih pun berontak. Mereka mogok latihan dan meminta Blanco dipecat.
Bahkan salah satu penggawa Timnas Indonesia saat itu, Hamka Hamzah emosi dengan menyebut Blanco sebagai pelatih gila. Keluhan yang sama juga diungkap oleh Boaz Solossa yang mengatakan pola latihan Blanco tidak jelas.
Baca Juga: Calvin Verdonk Ceritakan Hal Tak Normal Ketika Timnas Indonesia Kalahkan Bahrain
Hingga puncaknya Firma Utina, kapten Timnas Indonesia saat itu gelar konfrensi pers dan mengutarakan bahwa skuat Merah Putih gelisah dengan gelagat Blanco.