Suara.com - Mantan penyerang asing PSM Makassar, Anco Jansen, membuat publik Indonesia geram karena komentarnya yang dinilai cukup pedas.
Anco Jansen menjadi bintang tamu di acara podcast #voetbalpraat dari ESPN. Ia menjadi salah satu pembicara karena memiliki pengalaman berkarier di Liga Indonesia.
Ia satu musim memperkuat PSM Makassar pada 2021-2022, ketika ada pandemi COVID-19.
Dari pengalaman singkatnya itu, eks pemain SC Cambuur itu menilai Indonesia sebagai negara sangat miskin yang gemar main media sosial.
"Ya itu terutama karena media sosial. Saya main di sana saat pandemi. Indonesia negara sangat miskin, tapi semua punya smartphone dan instragram sangat populer di sana," kata Anco Jansen.
Kelakuan netizen Indonesia juga tak luput dari pembahasannya, yang mana berpotensi menghujat media sosial miliknya apabila gagal mencetak gol.
"Kalau gagal mencetak gol, saya mendapat saran agar jangan melihat media sosial selama dua hari," imbuhnya.
Tak berhenti di situ, fasilitas sepak bola Indonesia jangan disinggung.
"Fasilitas, akademi, pelatih di sana terbatas. Itu cukup menjelaskan. Itu yang saya pahami," ujar Anco Jansen.
Baca Juga: Anco Jansen: Indonesia Negara Sangat Miskin
"Para pemain naturalisasi mendapat jutaan pengikut dan menjadi menarik perhatian. Tapi, sepakbola di Indonesia sebenarnya tidak ada apa-apanya," lanjutnya.
Anco Jansen mengemas lima gol dan satu assist dari 20 laga BRI Liga 1 2021/2022 selama memperkuat PSM Makassar.
Lantas, siapa sih sebenarnya Anco Jansen?
Profil Anco Jansen
![Pesepak bola PSM Makasar Anco Jansen (kanan) dihadang pesepak bola Persebaya Surabaya Arif Satria (kiri) saat berlaga pada lanjutan BRI Liga 1 antara PSM Makasar melawan Persebaya Surabaya di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/9/2021). [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/09/18/50239-pesepak-bola-psm-makasar-anco-jansen-kanan-dihadang-pesepak-bola-persebaya-surabaya-arif-satria.jpg)
Jansen baru saja mentas di sepak bola tanah air pada Juli 2021. Dirinya didatangkan dari NAC Breda di Liga Belanda dan dikontrak PSM selama satu musim kompetisi.
Mesti beradaptasi dengan sepak bola Indonesia, tak membuat Jansen gugup. Pasalnya, Wiljan Pluim menjadi rekan yang pas untuknya beradaptasi.