Fadly tinggal bersama ibu dan kedua adiknya. Sosok ibu menjadi sangat penting bagi karier Fadly.
Diceritakan Fadly bahwa sang ibu sejak ia kecil selalu membawanya menonton pertandingan. Sejak kecil juga, Fadly sudah jatuh cinta pada sepak bola.
"Sejak kecil, saya selalu memegang bola dan saya selalu merasa memiliki darah sepak bola," ucapnya.
"Ibu saya selalu mengajak saya ke berbagai turnamen di mana pun diadakan dan saya mulai bermain dengan serius di usia 9 tahun dan menjadi bagian dari tim nasional U-16 pada usia 15 tahun," jelas Fadly.
Dijelaskan oleh Fadly, meski berasal dari keluarga tak mampu, ia bermimpi bisa jadi pemain profesional karena baginya mimpi itu gratis.
"Saya termotivasi karena ingin membuat keluarga saya bangga, meskipun saya berasal dari keluarga tak mampu, mimpi itu grats. Itulah mengapa saya memilih untuk jadi pemain profesional," ucapnya.

"Saat ini saya telah mencapai sesuatu yang dibanggakan. Namun, saya tidak ingin berhenti di sini karena saya ingin terus menjadi bagian dari Timnas Indonesia," harap Fadly.
Pemain yang bertempat tinggal di lahan milik Perhutani di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro, Jawa Timur itu mengaku bahwa sebagai pemain depan, keunggulannya ialah menembak, driblle dan kecepatan berlari.
Meski diakui oleh Fadly, untuk kelemahan, ia kurang dalam hal penempatan dan sundulan.
Baca Juga: Eks Manchester United Nasihati Pemain Muda Indonesia, Bongkar Kunci Sukses di Sepak Bola Dunia
Karier Fadly yang terus meningkat berdampak pada kehidupan keluarganya. Dikutip dari Antara, kini ia memiliki rumah baru pemberian pengusaha Bojonegoro dan pemilik Realfood, Lusianto Handoko.