Breaking News! Dipecundangi Korut, Timnas Indonesia U-17 Bubar Jalan

Selasa, 15 April 2025 | 16:59 WIB
Breaking News! Dipecundangi Korut, Timnas Indonesia U-17 Bubar Jalan
Timnas Indonesia U-17menjadi satu tim yang meraih hasil sempurna di fase grup Piala Asia U-17 2025. (Kita Garuda)

Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto menjelaskan timnya akan dibubarkan pasca kekalahan telak melawan Korea Utara (Korut) dengan skor 0-6 di Piala Asia U-17 2025, Senin (15/4/2025).

Nova akan menyusun road-map terlebih dahulu sebelum kembali kumpulkan tim.

Seperti diketahui, kegagalan Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 bukanlah akhir. Garuda Muda akan mengikuti kejuaraan lebih bergengsi yakni Piala Dunia U-17 2025 di Qatar pada November mendatang.

Timnas Indonesia U-17 lolos ke Piala Dunia U-17 setelah lolos ke perempat final Piala Asia U-17 dengan status juara Grup C.

Garuda Muda meraih catatan sempurna setelah mengalahkan Korea Selatan (1-0), Yaman (4-1), dan Afghanistan (2-0).

Selepas kekalahan melawan Korut, Timnas Indonesia U-17 akan dibubarkan. Nova Arianto akan meliburkan tim sejenak sebelum mengumpulkannya lagi.

Timnas Indonesia U-17. (instagram.com/@pssi)
Timnas Indonesia U-17. (instagram.com/@pssi)

Sementara itu, tim pelatih akan menyusun road-map menuju Piala Dunia U-17 2025. Nova dan kawan-kawan akan berdiskusi dengan PSSI mengenai program persiapan menuju ajang bergengsi tersebut.

"Ya rencana pemain akan diistirahatkan dahulu. Kami sedang menyusun roadmap menuju Piala Dunia U-17 2025," kata Nova Arianto saat dihubungi awak media.

Adapun saat ini Timnas Indonesia U-17 sedang berada di Arab Saudi. Nova mengungkap skuad Garuda Muda akan pulang ke Tanah Air 16 April mendatang.

Baca Juga: Benarkah Pemain Korea Utara U-17 Gacor Bantai Timnas Indonesia karena Takut Dieksekusi Kim Jong Un?

"Kami akan berangkat dari Arab Saudi pada 16 April 2025 malam waktu sini. Kami akan tiba di Jakarta pada 17 April 2025 malam," pungkasnya.

PSSI Fokus Tingkatkan Kualitas Timnas Indonesia U-17

PSSI menunjukkan komitmen serius dalam membina dan mempersiapkan Timnas Indonesia U-17 agar tampil lebih kompetitif di ajang bergengsi Piala Dunia U-17 2025.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa persaingan di level tersebut sangat ketat, mengingat Indonesia akan berhadapan dengan negara-negara kuat yang sudah memiliki tradisi panjang dalam sepak bola usia muda.

"Di Piala Dunia U-17 nanti, kita tidak bisa main-main. Lawan yang akan kita hadapi adalah tim-tim kuat, seperti Korea Utara yang dikenal disiplin dan tangguh, serta negara-negara elite seperti Jerman dan Argentina yang langganan tampil di ajang ini. Ini menjadi tantangan besar sekaligus motivasi untuk kita," ujar Erick.

Menurut Erick, pencapaian Timnas U-17 saat ini patut dibanggakan. Namun, ia menekankan bahwa pencapaian tersebut harus menjadi pijakan awal untuk membangun tim yang lebih solid dan siap bersaing di level dunia.

Timnas Indonesia U-17. (pssi.org)
Timnas Indonesia U-17. (pssi.org)

Untuk itu, PSSI akan menyiapkan program yang lebih terstruktur, termasuk dari segi pelatihan, fasilitas, hingga laga uji coba internasional.

“Para pemain dan tim kepelatihan sudah memberikan kebanggaan tersendiri dengan perjuangan mereka. Oleh karena itu, PSSI akan memberikan perhatian lebih dalam mematangkan persiapan, baik secara teknis maupun mental,"

"Harapannya, mereka tidak hanya sekadar tampil, tetapi bisa bersaing dan mencetak prestasi yang membanggakan di Piala Dunia U-17 nanti,” tambah mantan Presiden Inter Milan itu.

Lebih lanjut, Erick juga menyampaikan bahwa pembinaan usia muda menjadi salah satu fokus utama PSSI ke depan, apalagi FIFA telah menetapkan bahwa Piala Dunia U-17 akan digelar setiap tahun mulai 2025.

Hal ini menuntut kontinuitas dalam pengembangan pemain muda agar selalu tersedia generasi yang siap bersaing di tingkat internasional.

Selain itu, Piala Dunia U-20 yang akan berlangsung dua tahun sekali dan ajang Olimpiade, yang memiliki batas usia U-23 dengan jumlah peserta yang semakin terbatas, turut menjadi alasan kuat mengapa investasi dalam pembinaan usia muda tidak bisa ditunda lagi.

“Kita dihadapkan pada tantangan besar: bagaimana menyiapkan tim U-17 mendatang agar minimal bisa menyamai pencapaian tim hari ini, bahkan lebih baik,"

"Karena itu, pembinaan Garuda Muda harus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Ini bukan soal satu generasi, tapi soal kesinambungan,” jelas Erick.

Ia juga menambahkan bahwa pembinaan pemain muda harus dimulai dari level paling dasar, termasuk akademi sepak bola dan kompetisi usia muda yang rutin dan terstandarisasi.

Kolaborasi dengan klub, sekolah sepak bola, dan pelatih lokal pun dinilai penting untuk memastikan proses pembinaan berjalan merata di seluruh daerah.

“Apalagi sekarang tantangannya makin ketat. Di Olimpiade, misalnya, kuota peserta dipangkas dari 16 menjadi hanya 12 negara. Artinya, ruang bersaing makin sempit,"

"Kita harus mulai membangun tim sejak dini, mempersiapkan mereka secara panjang dan terarah, agar saat tiba waktunya mereka benar-benar siap bersaing,” pungkas Erick.

Dengan berbagai langkah ini, PSSI berharap bisa menciptakan fondasi yang kuat bagi masa depan sepak bola Indonesia, dan bukan tidak mungkin, suatu saat nanti Timnas Garuda Muda bisa menjadi kekuatan yang disegani di level dunia.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI