Kekalahan telak ini menyadarkan publik bahwa untuk bersaing di level Asia bahkan dunia, Timnas Indonesia U-17 harus meningkatkan banyak aspek fundamental.
Kedisiplinan ala Korea Utara, efisiensi dalam eksekusi, serta kemampuan menjaga ritme permainan sepanjang laga menjadi poin penting yang patut ditiru.
Kekalahan bukan akhir dari segalanya. Namun jika tidak dijadikan titik balik untuk perbaikan, maka potensi emas generasi muda akan sia-sia.
Masih ada waktu sebelum Piala Dunia U-17 2025, dan setiap detik harus digunakan dengan bijak untuk membangun kembali kekuatan tim.
Kontributor : Imadudin Robani Adam