Suara.com - Pemain Timnas Indonesia Rafael Struick lagi-lagi lenyap dari daftar pemain Brisbane Roar dalam laga lanjutan pekan ke-27 Liga Australia kontra Western United, Kamis (17/4/2025). Misteri menghilangnya pemain naturalisasi itu menjadi tanda tanya.
Sampai dengan saat ini manajemen atau tim kepelatihan Brisbane Roar tidak menjelaskan alasan yang menyebabkan Struick menghilang. Yang pasti, ia sudah tidak terlihat di beberapa pertandingan bersama timnya.
Padahal, di awal bergabung dengan Brisbane Roar, Struick cukup lumayan mendapat menit bermain. Bahkan, beberapa kali dipercaya sebagai starter setelah sebelumnya diturunkan dari bangku cadangan.
Dalam enam pertandingan awalnya bersama Brisbane Roar, Struick mencatatkan 194 menit bermain. Ia juga sukses mencetak satu gol untuk timnya tersebut.
Tetapi setelah itu keadaan berubah. Pemain andalan Timnas Indonesia itu mulai tersisih kalah bersaing dari penggawa lainnya.
Dari 12 laga setelah rutin bermain, Struick cuma mendapat sekali tampil. Itu pun cuma selama tiga menit sebagai pengganti.
Setelah itu, Rafael Struick anteng duduk di bangku cadangan. Bahkan, belakangan ini namanya justru menghilang dari daftar pemain yang menjadi tanda tanya besar.
Terbaru, Struick tidak tercantum dalam skuad Brisbane Roar yang menang 2-1 atas Western United dalam matchday ke-27 A-League Men di Suncorp Stadium, Brisbane, pada Kamis (17/4/2025).

Tentu saja patut dinanti apa yang terjadi terhadap Rafael Struick. Tidak dijelaskan juga kalau sang pemain sedang mengalami cedera.
Baca Juga: Cerita Pemain Keturunan Indonesia Miliano Jonathans: Rumahku Nerakaku
Namun yang pasti performa Struick memang tidak bagus. Pergi meninggalkan ADO Den Haag, Belanda demi menit bermain ternyata membuatnya malahan kesulitan.
Bersama Timnas Indonesia pun, Struick juga mulai kurang dipercaya. Ia hanya berlaga selama 45 menit dari dua laga terakhir skuad Garuda itu pada Maret lalu.
Setelah bertanding di babak pertama kala Timnas Indonesia dihabisi Australia 1-5 pada 20 Maret 2025, Struick diparkir di ketika Garuda membungkam Timnas pada lima hari berselang.
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert tentu memilih pemain yang lebih gacor. Struick harus berusaha lebih keras karena persaingan lini depan tim Merah Putih semakin sengit terlebih hadirnya Ole Romeny.
Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
Langkah Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026 masih berlanjut, meski penuh tantangan. Hingga matchday ke-8 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, skuad Garuda duduk di posisi keempat Grup C dengan 9 poin. Mereka hanya tertinggal satu angka dari Arab Saudi di posisi ketiga, dan empat poin dari Australia yang menempati urutan kedua.
Dengan dua pertandingan tersisa—melawan China di Jakarta dan tandang ke markas Jepang—Indonesia masih punya kans untuk mengejar tiket langsung ke putaran final. Namun, perjuangan mereka tak hanya bergantung pada hasil sendiri, melainkan juga hasil dari pertandingan tim-tim pesaing.
Untuk bisa finis di posisi dua besar dan lolos otomatis ke Piala Dunia, Indonesia wajib menang di dua laga terakhir. Tambahan enam poin akan membuat total poin mereka menjadi 15. Namun, hasil itu harus dibarengi dengan kegagalan Australia dan Arab Saudi dalam meraih poin maksimal.
Australia akan menghadapi dua lawan tangguh—Jepang dan Arab Saudi. Agar Indonesia bisa menyalip, Socceroos tak boleh mengoleksi lebih dari satu poin dari dua laga tersebut. Namun, jika Australia menang atas Jepang pada laga ke-9, maka peluang Indonesia menyalip mereka langsung tertutup, apapun hasil lainnya.
Sementara itu, Arab Saudi masih akan bertemu Bahrain dan Australia. Dengan 10 poin di tangan, peluang mereka untuk naik ke posisi dua juga masih terbuka. Ini membuat persaingan menuju dua besar makin panas hingga laga terakhir.
Dengan banyaknya variabel di luar kendali, skenario paling masuk akal bagi Timnas Indonesia saat ini adalah mengamankan posisi ketiga atau keempat di klasemen akhir. Meski tidak langsung meloloskan ke Piala Dunia, posisi tersebut akan membawa mereka ke babak play-off lanjutan dalam proses kualifikasi.
Artinya, hasil maksimal di dua laga sisa tetap krusial. Tiga atau bahkan enam poin dari China dan Jepang akan sangat menentukan nasib Garuda di perjalanan panjang menuju Piala Dunia 2026.