Miris Peringkat Liga 1 Indonesia di Bawah Kamboja, PSSI: Jika Masih Seperti Ini...

Arief Apriadi Suara.Com
Sabtu, 19 April 2025 | 12:27 WIB
Miris Peringkat Liga 1 Indonesia di Bawah Kamboja, PSSI: Jika Masih Seperti Ini...
Posisi Liga 1 Indonesia yang kini berada di bawah Kamboja dalam peringkat kompetisi sepak bola Asia Tenggara memicu keprihatinan dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. [Dok. IG PSSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurut Ferry, sejumlah langkah konkret telah ditempuh untuk memperbaiki kualitas liga. Di antaranya adalah peningkatan standar operasional pertandingan, profesionalisme manajemen klub, transparansi dalam pengelolaan kompetisi, hingga perbaikan infrastruktur dan fasilitas pendukung sepak bola.

Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan Liga 1 Indonesia bisa segera bangkit dan kembali menjadi kekuatan besar di kawasan Asia Tenggara.

Upaya Pembenahan

Malut United kembali menunjukkan tajinya di kompetisi BRI Liga 1 musim 2024-2025 dengan kemenangan gemilang atas Persis Solo. (IG Malut United)
Malut United kembali menunjukkan tajinya di kompetisi BRI Liga 1 musim 2024-2025 dengan kemenangan gemilang atas Persis Solo. (IG Malut United)

Musim ini Liga 1 Indonesia mengalami lonjakan kualitas yang signifikan. Salah satu faktor penentunya adalah hadirnya teknologi Video Assistant Referee (VAR) yang diterapkan secara penuh untuk pertama kalinya sepanjang musim.

Di masa lalu, hampir setiap pekan kompetisi nasional dihiasi perdebatan—entah itu soal gol kontroversial, penalti meragukan, hingga kartu merah yang memicu emosi.

Tapi kini, dengan adanya VAR, nuansa pertandingan berubah drastis. Keputusan-keputusan krusial tak lagi hanya bergantung pada sudut pandang wasit utama, melainkan melalui analisa ulang tayangan video yang akurat.

Menyitat Antara, VAR bukan serta-merta muncul begitu saja. Sebelum resmi digunakan musim ini, teknologi ini terlebih dulu diuji coba di Stadion Indomilk Arena pada Maret 2024. Uji coba itu melibatkan puluhan wasit, asisten wasit, hingga operator tayangan ulang. Bimbingan langsung dari instruktur FIFA asal Malaysia memastikan bahwa persiapan teknis benar-benar matang.

Setelah sukses digunakan dalam delapan pertandingan babak Championship Series musim lalu, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) memutuskan untuk mengadopsinya secara penuh di musim ini. Hasilnya sangat terasa.

Menurut data resmi LIB per Januari lalu, VAR telah digunakan dalam 153 pertandingan hanya dalam setengah musim, memeriksa 642 insiden—rata-rata lebih dari empat kali per laga. Dari 66 kali on-field review, sebanyak 58 keputusan berubah. Sisanya tetap dipertahankan setelah ditinjau.

Baca Juga: Dipecat tapi Masih Dekat-dekat, PSSI Kembali Rekrut Indra Sjafri?

Statistik menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk memutuskan insiden lewat VAR bervariasi: sekitar 44 detik untuk gol, lebih dari 60 detik untuk penalti, dan hampir 3 menit untuk kartu merah. Namun waktu tambahan ini dibayar dengan kualitas keputusan yang jauh lebih baik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI