
Pelatih Semen Padang, Eduardo Almeida, dikenal sebagai sosok pelatih yang memiliki kemampuan dalam membangun struktur tim yang solid dan disiplin secara taktik.
Pengalamannya di Liga Indonesia membuatnya familiar dengan tantangan dan karakteristik kompetisi. Meskipun belum meraih gelar juara, tim-tim yang dilatihnya sering kali menunjukkan peningkatan dalam organisasi permainan.
Pendekatannya yang metodis dan fokus pada detail bisa memberikan stabilitas bagi Bali United. Mengingat posisi Semen Padang yang nyaris degradasi, dia tentu jadi sosok yang layak direkrut.

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, tentu menjadi sosok pelatih yang paling layak untuk mengisi jabatan yang ditinggalkan Teco. Sebab, secara permainan, karakter yang diusung oleh Tavares tak jauh berbeda.
Selama menukangi PSM Makassar, Tavares dikenal sebagai sosok pelatih pragmatis yang mengutamakan hasil pertandingan ketimbang menyajikan permainan sepak bola yang indah untuk dinikmati.
Pendekatan ini pun tak menghasilkan isapan jempol semata. Sebab, juru taktik asal Portugal itu berhasil membawa Juku Eja meraih gelar juara BRI Liga 1 2022/2023. Ini jadi bukti sahih kualitas pelatih berkepala plontos tersebut.
Itulah tiga nama pelatih yang berpotensi besar menjadi suksesor Stefano Cugurra di Bali United. Masing-masing membawa gaya kepelatihan dan filosofi yang berbeda, namun semuanya memiliki rekam jejak dan kualitas yang layak untuk dipertimbangkan.
Kini, bola ada di tangan manajemen Serdadu Tridatu untuk menentukan arah baru klub ke depan. Siapa pun yang dipilih, tantangannya jelas tidak ringan, mengembalikan kejayaan Bali United dan memenuhi ekspektasi tinggi dari para suporter setia.
Baca Juga: Bali United Kalah Tipis di Bandung, Stefano Cugurra Umumkan Perpisahan
Menarik untuk dinanti, siapa sosok yang akhirnya dipercaya untuk membawa Bali United kembali bersinar di kancah sepak bola nasional.