Bisa jadi, inilah momen pendekatan yang selama ini dinantikan, pendekatan personal dengan visi besar yang ditawarkan Kluivert.
2. Menyadari Sulitnya Menembus Timnas Belanda
Struijk adalah bek tengah dengan kemampuan mumpuni. Namun untuk menembus skuad utama Timnas Belanda bukan perkara mudah. Posisi tersebut kini dikuasai nama-nama besar seperti Virgil van Dijk, Matthijs de Ligt, Nathan Ake, dan Sven Botman.
Meski baru berusia 25 tahun dan berada dalam masa emas sebagai pesepak bola profesional, peluang Struijk menembus skuad utama Belanda sangat tipis. Situasi ini bisa menjadi titik balik baginya untuk mempertimbangkan opsi lain dan Indonesia bisa menjadi jawaban yang tepat.
Di Indonesia, Struijk bukan sekadar pengganti. Ia bisa menjadi tulang punggung lini belakang Garuda, pemain utama yang tak tergantikan.
3. Sudah Waktunya
Tak ada waktu yang lebih tepat dari sekarang bagi Struijk untuk mengambil keputusan besar dalam karier internasionalnya. Jika terus menunggu panggilan yang belum tentu datang dari Belanda, usianya bisa terbuang tanpa kesempatan bersinar di panggung internasional.
Sebaliknya, Timnas Indonesia saat ini berada dalam momentum kebangkitan. Dukungan publik yang besar, ambisi menuju Piala Dunia, dan proyek jangka panjang yang digawangi Patrick Kluivert membuat peluang bermain di level tertinggi terbuka lebar.
Timnas Indonesia telah membuka pintu. Kini, semuanya tergantung pada Pascal Struijk, apakah ia bersedia menjawab panggilan Merah Putih dan menuliskan sejarah baru dalam karier sepak bolanya?
Baca Juga: Tak Akui Timnas Indonesia, Pelatih Malaysia Sebut Vietnam Tim Terbaik ASEAN
Kontributor: Eko