Catatan Pinggir Stefano Cugurra di Bali United, Misi Mulia Sejalan dengan Timnas Indonesia

Sabtu, 19 April 2025 | 17:20 WIB
Catatan Pinggir Stefano Cugurra di Bali United, Misi Mulia Sejalan dengan Timnas Indonesia
Laga melawan PSIS Semarang dan Madura United menjadi kesempatan terakhir bagi Stefano Cugurra untuk memberikan persembahan terbaik bagi suporter Bali United. ANTARA/HO-Bali United

Suara.com - Pelatih kepala Bali United, Stefano Cugurra atau yang akrab disapa Teco, resmi mengumumkan perpisahannya dengan klub yang telah ia tangani selama beberapa musim terakhir. Banyak yang tidak tahu kalau misi Teco di Bali United hampir sama dengan misi Timnas Indonesia, mencetak pemain muda.

Keputusan ini akan berlaku efektif di akhir musim Liga 1 2024-2025, menandai berakhirnya era kepelatihan yang penuh prestasi dan dedikasi tinggi terhadap regenerasi pemain muda.

Pengumuman tersebut disampaikan Teco tak lama setelah Bali United menelan kekalahan 1-2 dari Persib Bandung dalam pertandingan pekan ke-29 Liga 1 yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Jumat, 18 April 2025.

Stefano Cugurra, pelatih Bali United. (ligaindonesiabaru.com)
Stefano Cugurra, pelatih Bali United. (ligaindonesiabaru.com)

Hasil negatif ini menjadi kelanjutan dari performa kurang meyakinkan Bali United, yang belum meraih kemenangan dalam tujuh pertandingan terakhir.

Keputusan berpisah dengan klub sejatinya bukanlah hasil dari emosi sesaat.

Teco menjelaskan bahwa langkah ini telah melalui proses diskusi dan pertimbangan matang bersama manajemen Bali United.

Ia menilai bahwa perjalanannya bersama tim asal Pulau Dewata telah mencapai puncaknya, terutama setelah berhasil mempersembahkan gelar juara dan mempersiapkan fondasi regenerasi tim.

Selama dua musim terakhir, Teco mendapat mandat khusus dari manajemen klub untuk lebih fokus dalam pengembangan talenta muda.

Stefano Cugurra, pelatih Bali United. (ligaindonesiabaru.com)
Stefano Cugurra, pelatih Bali United. (ligaindonesiabaru.com)

Ia menjalankan tugas tersebut dengan konsistensi dan strategi jangka panjang, termasuk memberi kepercayaan kepada para pemain jebolan akademi Bali United untuk tampil di skuat utama.

Baca Juga: Eks Petinggi Barcelona Ikut Pantau Ole Romeny Bersama Patrick Kluivert, Mau Apa?

Dua nama muda yang bersinar di bawah asuhan Teco adalah Kadek Arel dan Rahmat Arjuna.

Kadek telah mencatatkan 1.071 menit bermain dalam 12 pertandingan musim ini, sementara Rahmat tampil dalam 26 laga dengan total waktu bermain mencapai 1.402 menit.

Keduanya menjadi simbol keberhasilan program regenerasi yang dijalankan oleh Teco selama masa kepelatihannya.

“Saya sudah cetak beberapa pemain di dalam tim kami, ya contohnya Kadek Arel, (Rahmat) Arjuna, juga ada pemain bagus tapi cedera,” sebut Teco, dikutip Sabtu (19/4/2025).

Lebih dari itu, masih banyak pemain muda lain yang juga telah merasakan atmosfer tim utama berkat keberanian Teco dalam memberi peluang kepada para pemain akademi.

Teco menyadari bahwa proses pembinaan pemain muda memang membutuhkan waktu, namun yakin bahwa mereka akan menjadi aset berharga bagi Bali United di masa depan.

Meski memutuskan untuk berpisah, pelatih berlisensi UEFA Pro ini masih akan memimpin tim dalam lima pertandingan tersisa musim ini.

Dua dari laga tersebut akan digelar di kandang sendiri, Stadion I Wayan Dipta, dan ia berharap dapat menutup kiprahnya dengan hasil yang positif. Laga melawan PSIS Semarang dan Madura United menjadi kesempatan terakhir bagi Teco untuk memberikan persembahan terbaik bagi suporter Bali United.

Langkah Teco ini mencerminkan komitmen seorang pelatih yang tak hanya mengejar hasil jangka pendek, tetapi juga membangun pondasi jangka panjang melalui pengembangan pemain lokal.

Dalam dunia sepak bola profesional, keberhasilan mencetak pemain muda berbakat menjadi salah satu tolok ukur penting dalam menilai kontribusi seorang pelatih terhadap klub.

Sebagai informasi tambahan, Stefano Cugurra Teco memulai kariernya di Indonesia bersama Persija Jakarta sebelum akhirnya bergabung dengan Bali United.

Bersama Serdadu Tridatu, ia sukses mempersembahkan gelar juara Liga 1 dan memperkuat identitas klub sebagai salah satu kekuatan besar di kancah sepak bola nasional.

Kiprah Teco di Bali United bukan hanya tentang kemenangan dan trofi. Lebih dari itu, ia meninggalkan warisan berupa sistem pembinaan yang solid, kepercayaan pada talenta muda, serta semangat profesionalisme tinggi yang bisa menjadi bekal berharga bagi klub ke depannya.

Perpisahan ini mungkin menjadi akhir dari satu bab, namun juga awal dari era baru dalam perjalanan Bali United menuju masa depan yang lebih matang dan kompetitif.

(Felix)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI