Suara.com - Pertandungan Derbi Jatim antara Arema FC menghadapi Persebaya Surabaya dalam lanjutan BRI Liga 1 2024/2025, pada Senin (28/4/2025), dipastikan akan digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar, Bali.
Kabar ini diungkap oleh manajemen Arema FC yang bertindak sebagai tuan rumah. General Manajer Arema FC, Yusrinal Fitriadi, Aremania tetap mendukung perjuangan para pemain klub berjuluk Singo Edan, meski laga berlangsung di Jawa Timur.
"Mohon doa dan dukungan semua pihak juga Aremania agar di Bali kami bisa lancar memetik kemenangan," kata Yusrinal.
Selain melawan Persebaya, di Bali Arema FC juga akan menghadapi tim asal Jawa Timur lainnya, yakni Madura FC.
Pertandingan Arema FC menghadapi Madura FC dijadwalkan diselenggarakan pada Kamis (24/4/2024).
Kapan Kembali ke Malang?
Soal kembali berkandang di Stadion Kanjuruhan, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, dia menyatakan jika hal itu dimungkinkan terlaksana pada Mei 2025.
Kini, pihak Arema terus melakukan upaya guna memenuhi kelengkapan yang dipersyaratkan oleh Kepolisian Resor (Polres) Malang.
"Mohon doa dukungan semua pihak agar Mei kami kembali ke Kanjuruhan Malang," ujarnya.
Baca Juga: Persija Menang Saat Tim Compang-camping, Pelatih Spanyol Geleng-geleng
Yusrinal menjelaskan pemenuhan syarat dari kepolisian merupakan bagian komitmen Arema mengikuti segala aturan yang berlaku.
Apalagi hasil risk assessment dari Mabes Polri dan verifikasi PT Liga Indonesia Baru (LIB) ditekankan prioritas melaksanakan simulasi pengamanan dan penandatanganan MOU dengan Pemerintah Kabupaten Malang, sebelum menggunakan Stadion Kanjuruhan sebagai home base Arema FC.
Dia menegaskan, manajemen tim siap bersinergi dengan pihak terkait untuk melengkapi rekomendasi tersebut.
"Rekomendasi, pertama perlunya digelar simulasi pengamanan sesuai Peraturan Kepolisian Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pengamanan Pertandingan Olahraga," ucap dia.
Selain simulasi, rekomendasi meliputi koordinasi dengan instansi terkait utamanya dengan tim medis, pemadam kebakaran, dan dinas lainnya untuk menyiapkan sarana prasarana pendukung.
Lalu, asesmen pelaksanaan pertandingan guna memastikan kesiapan personel dan infrastruktur.
"Kami siap memenuhi rekomendasi pihak kepolisian sesuai lingkup kebutuhan dan kewenangan klub, termasuk menjalankan SOP pengamanan yang ketat. Ini penting untuk keamanan kenyamanan penonton dan kelancaran laga," katanya.
Renovasi Stadion Kanjuruhan
Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang direnovasi mulai pada 4 September 2023 dan selesai pada akhir tahun 2024. Akan tetapi baru diserahkan ke Pemkab pada awal 2025.
Renovasi tersebut ini dilakukan setelah Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 yang menewaskan 135 orang. Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kemudian merenovasi stadion tersebut dengan memenuhi standar FIFA.
Semua aspek diperbaiki, termasuk soal keamaan. Jalur keluar dan evakuasi penonton diperbaiki. Tidak hanya itu, tempat duduk diubah menjadi single seat.
Setelah renovasi, kapasitas stadion menyusut dari sebelumnya diperkirakan 38.000 penonton menjadi 21.603 tempat duduk. Kanjuruhan kini memiliki 108 kursi VVIP, 2.465 kursi VIP, 134 kursi media, dan 16 kursi difabel.
Renovasi Stadion Kanjuruhan telah menelan biaya sekitar Rp357 miliar. Setelah renovasi tersebut, stadion berubah. Rumput sudah berstandar FIFA, kemudian tempat duduk pemain telah single seat, jalur keluar penonton juga semakin bagus. Pun dengan ruang ganti pemain terlihat lebih modern.
Sementara itu, Gate 13 yang menjadi lokasi paling banyak korban di Targedi Kanjuruhan tidak diubah. pintu masuk asli tetap dipertahankan dengan tambahan dinding kaca di luarnya. Pintu masuk ini tidak lagi dipakai alias sudah ditutup.
Tak jauh dari sana, ada museum yang menggambarkan Tragedi Kanjuruhan, Kemudian di sisi luar stadion terdapat monumen dengan nama-nama korban di tragedi tersebut.
(Antara)