Kenapa Manchester United Kalah dari Wolverhampton?

Senin, 21 April 2025 | 06:19 WIB
Kenapa Manchester United Kalah dari Wolverhampton?
Manchester United memang belum menemukan kestabilan performa. Setelah era dominasi di bawah Sir Alex Ferguson, klub ini sering mengalami pergantian pelatih dan inkonsistensi dalam skuad. (ig Manchester United)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manchester United kembali menambah daftar kekalahan mereka di musim 2024/2025 setelah takluk dari Wolverhampton Wanderers dengan skor tipis 0-1 dalam lanjutan Premier League. Laga yang berlangsung di Old Trafford pada Minggu malam (20/4/2025) waktu Indonesia ini menjadi kekalahan ke-15 bagi Setan Merah musim ini, memperparah posisi mereka di klasemen sementara.

Pertandingan yang semestinya menjadi momen kebangkitan bagi Manchester United justru menunjukkan performa yang kurang meyakinkan. Pelatih MU menurunkan banyak pemain pelapis sebagai starter, tampaknya sebagai strategi rotasi skuad di tengah jadwal padat.

Meski tampil lebih dominan dalam penguasaan bola, Manchester United kesulitan menciptakan peluang yang benar-benar mengancam gawang tim tamu.

Di babak pertama, laga berjalan dengan tempo yang cenderung lambat. MU mengendalikan permainan di awal laga, tetapi tak banyak peluang berbahaya yang bisa mereka hasilkan.

Wolves justru tampil lebih efektif lewat serangan-serangan langsung yang kerap menyulitkan lini belakang tuan rumah. Salah satu percobaan Wolves melalui Nelson Semedo pada menit ke-22 belum membuahkan hasil.

Manchester United baru mampu menciptakan peluang tepat sasaran melalui tendangan bebas Christian Eriksen pada menit ke-34, namun kiper Wolves berhasil menepis bola dengan baik.

Upaya lain datang dari Kobbie Mainoo, tetapi sepakannya melenceng dari sasaran. Skor imbang tanpa gol bertahan hingga turun minum.

Masuk ke babak kedua, Wolverhampton mulai menunjukkan intensitas yang meningkat. Serangan mereka lewat bola mati nyaris membuahkan hasil di menit ke-57, namun sundulan Jorgen Strand Larsen masih terhalang oleh Victor Lindelof.

Manchester United mencoba membalas lewat kerja sama dari Garnacho dan Bruno Fernandes di menit ke-73, namun finishing Fernandes belum menemui sasaran.

Baca Juga: 4 Negara Pengirim Pemain Terbanyak di ASEAN All Star Hadapi Manchester United

Puncak drama terjadi pada menit ke-77 saat Wolves mendapatkan tendangan bebas di dekat kotak penalti MU.

Eksekusi Pablo Sarabia yang sangat presisi sukses menembus pagar betis dan menghujam pojok kanan gawang yang dijaga Andre Onana. Gol ini menjadi satu-satunya penentu kemenangan dalam laga tersebut.

Setelah tertinggal, MU berusaha keras mengejar ketertinggalan. Peluang sempat datang melalui Mason Mount di menit ke-86 setelah menerima umpan dari Eriksen, namun sundulannya masih belum mampu merobek jala gawang lawan. Hingga peluit akhir dibunyikan, tidak ada gol tambahan tercipta.

Hasil ini membuat posisi Manchester United di klasemen Liga Inggris makin terpuruk. Dengan hanya mengumpulkan 38 poin dari 33 pertandingan, MU kini tertahan di peringkat ke-14, hanya unggul selisih gol dari Wolves yang menduduki posisi ke-15.

Situasi ini menjadi sorotan tersendiri bagi para penggemar dan pengamat sepak bola, mengingat Manchester United adalah salah satu klub besar dengan sejarah panjang di Premier League.

Penurunan performa yang drastis musim ini mengindikasikan adanya masalah struktural dan taktik yang perlu dibenahi secara menyeluruh.

Dalam beberapa musim terakhir, Manchester United memang belum menemukan kestabilan performa. Setelah era dominasi di bawah Sir Alex Ferguson, klub ini sering mengalami pergantian pelatih dan inkonsistensi dalam skuad.

Musim ini, meski telah melakukan sejumlah perekrutan pemain baru, performa di lapangan belum menunjukkan peningkatan signifikan.

Di sisi lain, Wolverhampton Wanderers tampil solid dan disiplin dalam laga ini. Meski tak banyak menguasai bola, mereka mampu memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal.

Gol kemenangan dari Pablo Sarabia membuktikan bahwa efisiensi lebih penting dibanding penguasaan bola dalam pertandingan.

MU kini harus segera berbenah menjelang sisa laga musim ini. Dengan posisi klasemen yang belum aman, setiap pertandingan ke depan akan sangat menentukan apakah mereka mampu bertahan di papan tengah atau justru melorot lebih jauh ke zona bawah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI