Suara.com - Rumor Timnas Indonesia akan dibela oleh bek Leeds United, Pascal Struijk tengah menghangat. Pascal Struijk merupakan salah satu pemain keturunan Indonesia dari Belanda.
Pascal Struijk merupakan anak pasangan Frans Struijk dan Francis Weydemuller. Struijk anak kedua dari tiga bersaudara. Sang kakak, Kasper Struijk juga berprofesi sebagai pesepak bola, meski di level amatir.
Pascal Struijk sejak kecil sudah jatuh cinta dengan sepak bola. Bersama sang kakak, Kasper keduanya sudah bermain bola dari usia dini.
Sang ayah, Francis mengaku bahwa Kasper dan Pascal sama-sama berkarier di sepak bola, meski di awal-awal, Pascal Struijk tak dilirik oleh pemandu bakat.
Justru sang kakak yang sempat dilirik oleh sejumlah pemandu bakat di Belanda. Namun, jalan karier Pascal dan Kasper kini bak langit dan bumi.
Pascal bermain di kompetisi Liga Inggris, sedangkan sang kakak menjadi bek di klub amatir di Belanda.

Sang ayah, Frans sempat mengutarakan bahwa ia tak pernah menduga anak keduanya, Pascal Struijk jadi pemain profesional.
"Bahwa anak Anda mencapai prestasi tertinggi di olahraga, merupakan hal yang istimewa tetapi itu juga normal. Tentu saja kami tidak menyangka dengan semua ini," ucap Frans seperti dilansir dari hetkrantje-online.nl, Rabu (23/4).
"Kedua anak laki-laki saya sangat atletis dan memiliki bakat yang dibutuhkan. Kasper memiliki lebih banyak bakat di alam, sedangkan Pascal sangat terinspirasi dengan Kasper. Ia jadi panutan bagi Pascal," ungkap Frans.
Baca Juga: 5 Pemain Top Berstatus Polisi yang Tidak Perkuat Bhayangkara FC, Siap Dibajak The Guardian?
Diceritakan oleh Frans, seorang pemandu bakat dari Sparta Rotterdam sempat melirik kedua anaknya. Namun Frans saat itu berpikir bahwa usia Pascal masih terlalu kecil.
Lebih lanjut kata Francis, datang lagi tawaran dari pemandu bakat Feyenoord untuk Pascal Struijk. Namun kata Frans, Pascal menolak untuk gabung ke akademi Feyenoord.
Pascal Struijk kemudian akhirnya memilih untuk bergabung ke ADO Den Haag dan itu membuat Francis cukup kaget. Setelah usia Pascal menginjak 10 tahun, datang tawaran dari Ajax.
Frans dan sang istri kemudian berembuk sebelum mengambil keputusan untuk Pascal gabung ke Ajax. Keputusan akhirnya diambil dan Pascal gabung ke tim muda Ajax.
"Tentu saja kami berbicara dulu, termasuk ke klub ADO dan Ajax. Ajax tentu memiliki nama besar dan telah mengembangkan banyak bakat hebat. Tapi faktor penentunya ialah Pascal bisa sekolah SMA di Sportpark de Teokomst," kata Frans.
Karier Pascal bersama Ajax terus menanjak hingga ia mendapat tawaran dari Leeds United. Hal ini juga kata Frans membuat sang anak dihubungi oleh pelatih timnas Belgia, Roberto Martinez.