Suara.com - Menjelang penghujung musim 2024–2025, sorotan mulai tertuju pada performa para pemain keturunan Indonesia yang berkarier di luar negeri.
Di awal era baru Timnas Indonesia, nama-nama ini sempat dielu-elukan sebagai tulang punggung skuad Garuda. Namun seiring waktu, tak sedikit dari mereka yang performanya mulai menurun, baik di level klub maupun tim nasional.
Padahal, harapan sempat membumbung tinggi. Tetapi dinamika dunia sepak bola berjalan cepat-cedera, persaingan ketat, atau pilihan klub yang kurang tepat bisa membuat karier melambat.
Siapa saja pemain abroad Timnas Indonesia yang saat ini mulai mengalami penurunan karier? Berikut beberapa di antaranya:
1. Shayne Pattynama

Masih berusia 26 tahun, Shayne sempat menjadi andalan saat bermain di Viking FK (Norwegia). Namun, sejak kepindahannya ke KAS Eupen di kasta kedua Liga Belgia pada Februari 2024, kariernya seperti kehilangan momentum.
Musim ini, Shayne hanya tampil dalam 16 pertandingan liga dan satu laga piala. Di level Timnas, posisinya pun mulai tergeser dan lebih sering duduk di bangku cadangan. Sejak debutnya pada Juni 2023, Shayne telah mencatatkan 10 caps dan menyumbang satu gol.

Struick tampil cukup konsisten bersama Timnas Indonesia dengan 23 caps dan satu gol sejak debutnya pada pertengahan 2023. Namun, cerita berbeda terjadi di level klub.
Baca Juga: Siapa Djenna de Jong? Pemain Keturunan Kecewa Tak Profesional dan Tak Adil di Timnas Putri Indonesia
Setelah pindah ke Brisbane Roar (Australia) pada September 2024, Struick hanya mencatatkan 10 penampilan dengan total waktu bermain 239 menit. Ia sempat mencetak satu gol, tetapi minimnya menit bermain membuat potensinya belum tergarap maksimal.