Suara.com - Final Copa del Rey antara Barcelona vs Real Madrid akan berlangsung Stadion de La Cartuja, Sevilla, Minggu dini hari WIB.
Sebelum kick off dimulai, muncul rumor bahwa Real Madrid akan memboikot laga final Copa del Rey karena permasalahan wasit.
Namun kekinian, kubu Los Blancos tegaskan akan tetap memainkan pertandingan final Copa del Rey melawan Barcelona, sang rival abadi.
Dikutip dari pernyataan resmi klub, Sabtu, Real Madrid menegaskan bahwa mereka sama sekali tidak pernah mempertimbangkan untuk menolak bermain pada partai final.
Jelang partai bertajuk El Clasico tersebut, eks pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla memprediksi pertandingan akan berlangsung ketat.

Milla yang sempat bermain untuk kedua klub menyebut bahwa Barcelona saat ini memiliki energi positif, namun di sisi lain, Real Madrid juga punya kapasitas untuk menang.
"Pertandingan ini sulit diprediksi. Barcelona punya energi positif, tetapi Real Madrid memiliki kapasitas lebih dari cukup untuk bisa menang," kata Luis Milla seperti dilansir dari Diario AS, Sabtu (26/4).
"Meskipun Barca memang bermain lebih baik dan angka-angka di atas kertas mendukung itu, tapi Madrid tahu bagaimana bersaing untuk menjadi juara," tambah eks pelatih Persib itu.
Lebih lanjut, Luis Milla menilai bahwa absennya Robert Lewandowksi di kubu Barcelona tentu akan merugikan lini depan anak asuh Hansi Flick tersebut.
Baca Juga: Real Madrid Mundur dari Final Copa del Rey usai Permintaan Ganti Wasit Ditolak RFEF?
"Pemain Polandia itu punya aura yang hebat saat berada di depan gawang. Ketidakhadirannya sudah terlihat saat melawan Real Mallorca, karena ia merupakan tumpuan dalam serangan. Absennya Lewandowski tentu akan mempengaruhi permainan mereka," jelas Milla.
Di sisi lain, Real Madrid tidak bisa memainkan Eduardo Camavinga karena cedera. Menurut Milla, Fran Garcia akan menjadi pemain yang bisa dipercaya untuk bisa menghentikan agresifitas Lamine Yamal.
"Camavinga memiliki fisik yang sangat hebat, tetapi saatnya memberikan kepercayaan kepada Fran Garcia. Dia akan memenangkan duel, tetapi skill Lamine tentu akan membuat masalah bagi lini belakang Real Madrid,"
Eks pelatih Timnas Indonesia itu tetapi enggan untuk memprediksi siapa pemenang final Copa del Rey, Real Madrid atau Barcelona.
Menurut Luis Milla, pertandingan El Clasico sulit untuk bisa diprediksi. Namun ia berharap laga Barcelona vs Real Madrid akan hadirkan banyak gol.
"Laga ini 100 persen tidak dapat diprediksi. Tapi saya berharap terjadi banyak gol dan kegembiraan," kata Luis Milla.
Real Madrid Ancam Boikot
Final Copa del Rey yang menghadirkan laga El Clasico antara Real Madrid kontra Barcelona terancam batal digelar.
Barcelona lolos ke final Copa del Rey setelah kalahkan Atletico Madrid di babak semifinal. Pada leg pertama, anak asuh Hansi Flick itu bermain imbang 4-4.
Lalu pada leg kedua, Robert Lewandowski dkk meraih kemenangan tipis 1-0 lewat gol yang dicetak oleh Ferran Torres. Blaugrana pun lolos ke final dengan menang agregat 5-4.
Sedangkan Real Madrid lolos ke partai puncak setelah di semifinal mengalahkan Real Sociedad. Di leg pertama, Real Madrid meraih kemenangan 1-0.
Namun pada leg kedua, anak asuh Carlo Ancelotti harus menjalani laga dengan susah payah. Bermain di Stadion Santiago Bernabeu, Real Madrid bermain imbang 4-4.
Akan tetapi pertandingan Real Madrid kontra Barcelona di final Copa Del Rey terancam batal lantaran rencana boikot yang dilakukan oleh kubu El Real.
![Barcelona Juara? Real Madrid Berencana Boikot Final Copa del Rey [Tangkap layar X]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/26/86219-real-madrid-vs-barcelona.jpg)
Dilansir dari laporan Marca, kubu Real Madrid mempertimbangkan untuk tidak tanding di Stadion La Cartuja melawan Barcelona lantaran protes soal wasit.
Real Madrid geram dengan keputusan RFEF menunjuk wasit Ricardo de Burgoes Bengoetxea sebagai wasit pertandingan dan Pablo Gonzalez Fuertes sebagai wasit VAR.
Keputusan menunjuk dua wasit itu menurut Real Madrid tidak fair. Pasalnya dua wasit itu memberikan konfrensi pers pada Jumat sore waktu setempat dengan mengatakan mendapat ancaman.
Wasit Ricardo de Burgoes saat konfrensi pers menangis dan mengatakan bahwa ia dan keluarganya mendapatkan ancaman dari kelompok suporter. Hal sama juga dilakukan oleh wasit VAR Pablo Fuertes.
Pablo Fuertes dalam konfrensi pers itu bahkan mengatakan bahwa organisasi wasit Spanyol akan penyelidikan atas kasus yang mereka alami.
Tindakan yang diambil oleh dua wasit ini diklaim kubu Real Madrid menyudutkan mereka dan sikap wasit itu akan bias saat memimpin final Copa del Rey.
"Real Madrid yakin bahwa tindakan ini merupakan bentuk prasangka terhadap Los Blancos yang dikenal menyebarkan berita buruk di Real Madrid TV sebelum pertandingan dan meminta wasit diganti," ulas Football Espana.