Karena itu, penentuan pelatih tidak bisa dianggap remeh. PSSI harus menunjuk sosok yang tak hanya memahami karakter pemain muda Indonesia, tetapi juga memiliki kemampuan membangun tim dengan mental juara.
Konsistensi permainan, kedalaman skuad, serta kesiapan menghadapi tekanan menjadi aspek penting untuk mempertahankan prestasi tersebut.
Indra Sjafri yang pernah membawa Timnas Indonesia meraih medali emas tentu menjadi kandidat, terutama karena pengalamannya dalam menangani pertandingan-pertandingan krusial.
Namun, nama-nama seperti Gerald Vanenburg dan Nova Arianto juga punya kualitas mumpuni yang bisa mendorong skuad muda Indonesia mengulang prestasi serupa, meski masing-masing punya tantangan tersendiri.
Kondisi ini membuat PSSI harus benar-benar mencermati setiap opsi, termasuk memastikan kesiapan teknis dan non-teknis sejak jauh-jauh hari.
Tanpa persiapan yang matang dan kepastian soal regulasi, peluang mempertahankan gelar bisa menjadi lebih sulit, apalagi negara-negara pesaing seperti Thailand dan Vietnam tentu juga ingin merebut tahta juara dari Indonesia.
Erick Thohir menyadari bahwa mempertahankan gelar lebih berat daripada merebutnya.
Maka dari itu, ia menegaskan pentingnya koordinasi dengan panitia SEA Games dan federasi lain di Asia Tenggara untuk memastikan format yang adil dan kompetitif.
Penunjukan pelatih pun akan sangat bergantung pada hasil koordinasi tersebut.
Baca Juga: Ciro Alves Dikabarkan Jalani Naturalisasi, Langsung Dipanggil ke Timnas Indonesia?
Dengan waktu yang kian sempit, semua pihak diharapkan bergerak cepat agar proses pembentukan tim bisa dimulai sesegera mungkin.
Keberhasilan mempertahankan medali emas bukan hanya soal kebanggaan, tetapi juga menjadi bukti nyata kemajuan pembinaan sepak bola usia muda di Indonesia.