Mereka berhasil mencuri poin penuh dari kandang lawan dalam laga yang secara statistik cukup berimbang, meskipun Palermo lebih unggul dalam penguasaan bola dan jumlah tembakan.
Dari statistik pertandingan, Palermo mencatatkan 17 tembakan, lima di antaranya tepat sasaran.
Sedangkan Sudtirol melepaskan 15 tembakan dengan enam di antaranya mengarah ke gawang. Palermo juga unggul dalam jumlah operan dengan 392 umpan dibandingkan 272 dari Sudtirol.
Formasi Palermo dalam pertandingan ini menggunakan skema 3-4-2-1. Audero berdiri di bawah mistar, didukung oleh trio bek Baniya, Magnani, dan Ceccaroni.
Di lini tengah, Di Mariano, Gomes, Blin, dan Lund menjadi penggerak serangan, sementara Segre dan Brunori mendukung Pohjanpalo di lini depan.
Sedangkan Sudtirol mengusung formasi 3-5-2. Adamonis dipercaya menjaga gawang, dengan Giordini, Pietrangeli, dan Veseli sebagai benteng pertahanan.
Lima gelandang mereka terdiri dari El Kaouakibi, Pyyhtia, Martini, Belardinelli, dan Barreca. Duet Merkaj dan Gori menjadi ujung tombak yang sukses membalikkan keadaan.
![Timnas Indonesia berpeluang mendapatkan manfaat signifikan jika pelatih Patrick Kluivert memutuskan untuk memainkan Emil Audero sebagai penjaga gawang utama menggantikan Maarten Paes dalam pertandingan melawan Bahrain di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada Selasa (25/3/2025). [Dok. IG Emil Audero]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/25/78236-emil-audero.jpg)
Palermo harus segera bangkit jika ingin tetap bersaing di papan atas klasemen. Performa Emil Audero menjadi satu dari sedikit hal positif yang bisa dipetik dari kekalahan ini.
Jika konsistensinya terus terjaga, peluangnya untuk tampil bersama tim nasional Indonesia semakin terbuka lebar, apalagi di tengah ketatnya persaingan pemain naturalisasi di posisi penjaga gawang.
Baca Juga: Elkan Baggott Curhat Tertekan Bela Timnas Indonesia