Suara.com - Carlos Pena buka suara usai dipecat Persija Jakarta dari jabatan sebagai pelatih kepala. Juru taktik asal Spanyol tersebut mengaku sedih sekaligus frustasi.
Carlos Pena dipecat usai Persija Jakarta kalah 0-2 dari Semen Padang dalam laga pekan ke-30 Liga 1 2024/2025 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (27/4/2025).
Kegagalan mendapatkan tiga poin tersebut membuat Macan Kemayoran terlempar dari posisi empat besar klasemen sementara Liga 1 2024/2025. Seperti diketahui, posisi tersebut adalah target Persija di musim ini.
Sebelum ditumbangkan Semen Padang pun penampilan Rizky Ridho dan kawan-kawan juga angin-anginan. Persija tidak konsisten dalam hal meraih kemenangan.
Alhasil, manajemen Persija mengambil sikap tegas. Carlos Pena pun diputuskan dipecat meski Liga 1 hanya tinggal menyisakan empat pertandingan lagi.
![Persija Jakarta resmi mendepak Carlos Pena dari kursi pelatih. [Instagram @persija]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/01/34964-carlos-pena.jpg)
Carlos Pena mengaku sedih dengan keputusan yang diambil manajemen Persija. Ini karena masih ada pertandingan sisa yang bisa menjadi ajang pembuktian dirinya.
"Dengan empat pertandingan tersisa dan masih berjuang untuk mendapatkan target dari klub, waktu saya di Persija berakhir," kata Carlos Pena dilansir dari Instagram miliknya.
"Saya sedih dan frustasi karena tidak dapat menyelesaikan apa yang telah kami mulai 10 bulan lalu," jelas mantan juru taktik Ratchaburi tersebut.
Lebih lanjut, Pena menuturkan dirinya siap berjuang sampai Liga 1 musim ini berakhir.
Baca Juga: Malut United Siap Tunda Gelar Juara Persib Bandung
Lelaki yang sempat memperkuat Barcelona B itu percaya diri karena anak asuhannya punya kekompakan satu sama lain.
"Ini adalah bulan-bulan dengan dedikasi total, dengan banyak suka dan duka yang hanya kita yang ada di dalam yang tahu. Terlepas dari semua ini, tim telah menunjukkan persatuan dan tetap berada di puncak liga sepanjang musim," jelasnya.
Terlepas dari itu, Carlos Pena menerima keputusan manajemen Persija memberhentikannya. Ia berterima kasih atas kesempatan yang diberikan untuknya.
Tidak lupa, ia juga mengucapkan hormat kepada Jakmania, kelompok suporter Persija yang luar biasa memberikannya dukungan.
"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pemain saya atas komitmen dan rasa hormat mereka, kepada staf klub yang telah berada di sisi kita setiap hari," ucap Pena.
"Kepada para penggemar yang telah menunjukkan dukungan dan energi mereka kepada kami di stadion dan di jalan-jalan Jakarta," ia menambahkan.

Selanjutnya, manajemen Persija menunjuk Ricky Nelson sebagai caretaker dengan harapan yang tinggi.
Sosok yang pernah menukangi Sulut United itu diharapkan bisa menyelamatkan tim kesayangan Jakmania itu.
Seperti diketahui, posisi Persija saat ini memprihatinkan. Rizky Ridho dan kawan-kawan terancam gagal finish sesuai target di empat besar klasemen akhir Liga 1 2024/2025.
Untuk sementara Persija ada di peringkat keenam dengan koleksi 7 poin. Dengan sisa empat pertandingan lagi, masih ada kans bagi mereka perbaiki posisi di klasemen.
Ricky diharapkan mampu memperbaiki performa Persija di sisa laga yang ada. Direktur Persija Mohamad Prapanca menaruh harapan kepadanya.
"Selanjutnya kami menunjuk coach Ricky Nelson sebagai pelatih caretaker hingga musim ini berakhir. Kami berharap sebagai nakhoda dirinya mampu memberikan efek positif bagi tim," ijab Mohamad Prapanca dalam keterangan resminya.
Persija Jakarta masih memiliki empat pertandingan tersisa di Liga 1 2024/2025. Kans untuk finis di posisi empat besar klasemen masih terbuka bagi tim Jakarta ini, meski perjuangan menuju target itu dipastikan tidak mudah.
Mereka terpaut tiga poin dari Malut United yang menghuni posisi keempat. Secara matematis, selisih itu masih bisa dikejar, namun Rizky Ridho dan kolega harus tampil sempurna di empat laga terakhir.
Tidak ada ruang untuk terpeleset, karena setiap poin menjadi sangat krusial di pekan-pekan penutup musim.
Selain mengejar tim di atas, Persija juga wajib waspada terhadap tekanan dari tim-tim di bawahnya.
Persaingan di papan tengah yang begitu rapat membuat Borneo FC, PSBS Biak, PSM Makassar, hingga Bali United masih bisa menyalip jika Persija gagal menjaga konsistensi.
Dengan hanya berselisih beberapa poin, perubahan posisi bisa terjadi sangat cepat jika Macan Kemayoran gagal meraih kemenangan. Jadwal pertandingan tersisa juga tergolong menantang.
Persija akan menghadapi Borneo FC Samarinda di Stadion Segiri pada 4 Mei 2025. Enam hari berselang, Persija akan menjamu Bali United dalam duel yang tak kalah krusial.
Bermain di depan publik sendiri menjadi keuntungan, namun tekanan untuk menang juga akan sangat besar.
Setelah itu, pada 17 Mei, Macan Kemayoran dijadwalkan bertandang ke markas PSS Sleman.
Meski secara posisi di klasemen PSS berada di papan bawah, laga ini tidak bisa dipandang remeh. PSS sedang berjuang menghindari degradasi dan tentu akan tampil habis-habisan.
Laga terakhir Persija musim ini adalah menghadapi Malut United pada 25 Mei. Ini bisa menjadi penentu apakah mereka berhasil finis di empat besar atau tidak, mengingat Malut United adalah pesaing langsung di klasemen.