Seberapa Hebat Ricky Nelson? Caretaker Persija Pengganti Carlos Pena

Jum'at, 02 Mei 2025 | 18:40 WIB
Seberapa Hebat Ricky Nelson? Caretaker Persija Pengganti Carlos Pena
Asisten Pelatih Persija Jakarta, Ricky Nelson saat ditemui awak media (Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha).

Suara.com - Manajemen Persija Jakarta menunjuk Ricky Nelson sebagai caretaker usai dipecatnya Carlos Pena dari jabatan pelatih kepala. Lantas, seberapa hebat sosok Ricky Nelson?

Sekadar informasi, Ricky Nelson awalnya adalah asisten pelatih Carlos Pena. Ia juga bertanggung jawab terhadap tim development Macan Kemayoran.

Nama Ricky Nelson sejatinya sering kita dengar. Ia sudah banyak malang melintang di berbagai klub termasuk juga tim-tim akademi sepak bola.

Pria kelahiran Kupang, 25 Juli 1980 itu pertama kalinya bertugas sebagai pelatih kepala pada 2017. Ia ditugaskan menjadi pelatih sementara Borneo FC menyusul kepergian Dragan Djukanovic.

Bersama dengan Borneo FC, ia memimpin tim berjuluk Pesut Etam itu dalam lima laga. Catatannya adalah dua kali menang, sekali imbang, dan dua kali kalah.

Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena di ujung tanduk usai kalah dari Semen Padang. [Instagram @persija]
Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena di ujung tanduk usai kalah dari Semen Padang. [Instagram @persija]

Setelah itu, ia diberi tugas untuk menukangi Borneo FC U-19, sementara posisi pelatih kepala saat itu diisi oleh Iwan Setiawan.

Setelah cabut meninggalkan Borneo FC, Ricky Nelson kemudian bergabung ke Persika Karawang. Ia mengabdi di sana sejak Desember 2017 untuk mengarungi Liga 2 2018 hingga akhirnya mengundurkan diri pada Juli 2018.

Lalu, Ricky Nelson merapat ke Persik Kendal sebagai pelatih kepala. Menariknya, debutnya kala itu langsung jumpa dengan bertemu tim yang baru saja ditinggalkannya, Persika karawang.

Laga yang berlangsung pada 4 Agustus 2018 itu berakhir dengan skor 1-0 untuk Persik Kendal. Tentu ini menjadi debut manis buat Ricky Nelson.

Baca Juga: Malut United FC Bertekad Jaga Poin Penuh, Gelar Juara Persib Bandung Bisa Tertunda?

Ricky Nelson kemudian berlabuh ke Sulut United FC di mana dirinya bertahan cukup lama, yakni sejak 2019 hingga akhir musim 2021.

Ia sukses menjaga Sulut United tidak turun ke Liga 3 dan bahkan melaju hingga babak delapan besar Liga 2 2021.

Pelatih 44 tahun itu melanjutkan perjalanannya dengan menukangi Persipura Jayapura di Liga 2 2022/2023 hingga kontraknya habis pada Januari 2023.

Setelah itu, Ricky Nelson bergabung dengan Persija Jakarta pada Juli 2024 sebagai direktur akademi sekaligus asisten pelatih.

Pelatih Persipura Jayapura Ricky Nelson (kiri) Pemain Persipura Giovani Numberi (kanan) saat memberikan keterangan kepada wartawan di Sentani, Senin (26/9) (ANTARA/Ardiles Leloltery)
Pelatih Persipura Jayapura Ricky Nelson (kiri) Pemain Persipura Giovani Numberi (kanan) saat memberikan keterangan kepada wartawan di Sentani, Senin (26/9) (ANTARA/Ardiles Leloltery)

Kepergian Carlos Pena membuat Ricky Nelson kini harus mengemban tugas berat dalam empat laga terakhir Persija Jakarta di Liga 1 2024/2025. Sebagaimana diketahui, tim berjuluk Macan Kemayoran itu memiliki target untuk bisa finis di empat besar musim ini.

Saat ini, Persija Jakarta duduk di posisi keenam dengan torehan 47 poin. Posisinya baru saja digeser Bali United FC yang sukses meraih kemenangan 4-0 atas PSIS Semarang pada laga pekan ke-31 kemarin.

Ricky Nelson harus terus membawa Persija meraih kemenangan untuk menjaga asa finis di urutan keempat klasemen Liga 1. Namun, ini juga Rizky Ridho dan kawan-kawan haris berharap tim lain terpeleset.

Persija Jakarta masih memiliki empat pertandingan tersisa di Liga 1 2024/2025. Kans untuk finis di posisi empat besar klasemen masih terbuka bagi tim Jakarta ini, meski perjuangan menuju target itu dipastikan tidak mudah.

Mereka terpaut tiga poin dari Malut United yang menghuni posisi keempat. Secara matematis, selisih itu masih bisa dikejar, namun Rizky Ridho dan kolega harus tampil sempurna di empat laga terakhir.

Tidak ada ruang untuk terpeleset, karena setiap poin menjadi sangat krusial di pekan-pekan penutup musim.

Selain mengejar tim di atas, Persija juga wajib waspada terhadap tekanan dari tim-tim di bawahnya.

Persaingan di papan tengah yang begitu rapat membuat Borneo FC, PSBS Biak, PSM Makassar, hingga Bali United masih bisa menyalip jika Persija gagal menjaga konsistensi.

Dengan hanya berselisih beberapa poin, perubahan posisi bisa terjadi sangat cepat jika Macan Kemayoran gagal meraih kemenangan. Jadwal pertandingan tersisa juga tergolong menantang.

Persija akan menghadapi Borneo FC Samarinda di Stadion Segiri pada 4 Mei 2025. Enam hari berselang, Persija akan menjamu Bali United dalam duel yang tak kalah krusial.

Bermain di depan publik sendiri menjadi keuntungan, namun tekanan untuk menang juga akan sangat besar.

Setelah itu, pada 17 Mei, Macan Kemayoran dijadwalkan bertandang ke markas PSS Sleman.

Meski secara posisi di klasemen PSS berada di papan bawah, laga ini tidak bisa dipandang remeh. PSS sedang berjuang menghindari degradasi dan tentu akan tampil habis-habisan.

Laga terakhir Persija musim ini adalah menghadapi Malut United pada 25 Mei. Ini bisa menjadi penentu apakah mereka berhasil finis di empat besar atau tidak, mengingat Malut United adalah pesaing langsung di klasemen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI