Suara.com - Bek Leeds United, Pascal Struijk tengah ramai dirumorkan akan dinaturalisasi dan membela Timnas Indonesia.
Kehadiran Pascal Struijk tentu akan menambah kekuatan tim Garuda. Struijk santer akan menjadi WNI dan membela Timnas Indonesia di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan China dan Jepang.
Rumor soal Struijk membela Timnas Indonesia pun menimbulkan reaksi dari publik China. Mereka cukup heran mengapa sejumlah negara seperti Indonesia cukup mudah untuk naturalisasi seorang pemain.
"Mengapa begitu mudah bagi negara lain naturalisasi pemain, tetapi begitu rumit bagi negara kita?" komentar salah satu netizen China di pemberitaan mengenai Pascal Struijk.

Salah satu media China, Sohu kembali mengulas peluang Struijk untuk membela Timnas Indonesia di laga melawan China dan Jepang.
"Dilaporkan baru-baru ini, Pascal Struijk sangat tidak puas dengan federasi sepak bola Belanda karena ia terobsesi bisa membela tim nasional Belanda. Namun Orange bersikap dingin kepadanya, hingga akhirnya ia memutuskan membela tim nasional Indonesia," ulas media China tersebut.
Masih dari sumber yang sama, jika Pascal Struijk membela Timnas Indonesia, hal itu menjadi sinyal bahaya untuk China.
Ulasan mengenai kondisi China yang berada di posisi bahaya jelang melawan Timnas Indonesia membuat netizen mereka bereaksi keras.
"Kapan tim nasional China pernah aman? negara-negara Asia lainya yang tadinya kelas tiga terus bekerja keras untuk naik kelas," ungkap salah satu netizen China.
Baca Juga: Elkan Baggott dan Rasa Nasionalismenya yang Tak Pernah Padam kepada Indonesia
Pascal Struijk Dianggap Mirip Vincent Kompany
Secara skill dan kedewasaan di lapangan, Pascal Struijk terus meningkat. Bahkan di Leeds United, ia menjadi deputi kapten Ethan Ampadu.
Nilai lebih dari Pascal Struijk ialah ia merupakan pemain serba bisa. Salah satu pundit Inggris, Beren Cross beberapa tahun lalu bahkan menilai Struijk mirip dengan Vincent Kompany.
"Pascal Struijk pemain serba bisa. Ia bisa bermain sebagai bek kiri atau gelandang bertahan. Tetapi posisi terbaiknya adalah bek tengah," ujar Cross seperti dilansir dari Sporza.be
"Ia bek besar dan sangat kuat yang memiliki sundulan yang baik dan tangguh dalam duel di udara,"
"Dari segi gaya bermain, Anda dapat membandingkannya dengan Vincent Kompany. Meskipun ia belum sampai tahap yang dimiliki Kompany," sambung Cross.
Selain itu kata Cross, teknik yang dimiliki Struijk sangat bagus. Hal ini berkat ia menimba ilmu sepak bola di akademi Ajax.

"Selain kemampuan fisiknya, Struijk juga memiliki teknis yang sangat bagus. Ini berkat ia menimba ilmu di Ajax," kata Cross.
"Dia telah berubah dari pemain yang tidak terlihat jad seseorang yang bisa diandalkan di Premier League," tambah Cross.
Sosok Pascal Struijk sebenarnya sudah menarik perhatian publik Inggris sejak ia pindah ke Leeds United pada 2018.
Bahkan legenda Inggris dan Newcastle United, Alan Shearer pernah memberikan pujian sekaligus makian kepada bek 25 tahun ini.
Shearer pada April 2022, memuji Struijk sebagai bek yang memiliki tinggi badan dan fisik mumpuni.
Shearer saat itu bahkan membandingkan pemain keturunan Indonesia itu seperti bek Liverpool, Virgil van Dijk.
Dari sinilah awal mula Pascal Struijk mendapat julukan The New Van Dijk.
"Pemain kidal berusia 22 tahun itu mendapat kesempatan menyusul cedera Liam Cooper, ia telah membuktikan diri sebagai pemain reguler di tim," kata Shearer seperti dilansir dari HITC
Alan Shearer cukup intens memperhatikan perkembangan Pascal Struijk. Pada 2023, ia melemparkan kritik tajam kepada pemain keturunan Indonesia itu.
Kritik itu disampaikan Shearer saat Leeds United melawan Tottenham dan Pascal Struijk melalukan blunder.
"Ya, Tottenham memiliki beberapa pemain yang sangat bagus, terutama di posisi penyerang, tetapi ketika Anda melihat kesalahan Struijk, itu adalah kesalahan mendasar," ucapnya.