Suara.com - Performa Jay Idzes saat Venezia ditahan imbang 1-1 oleh Torino dalam lanjutan Serie A Liga Italia menuai sorotan. Pertandingan yang berlangsung di Stadio Olimpico Grande Torino pada Jumat (2/5) malam waktu setempat itu menjadi momen penting bagi klub yang sedang berjuang lolos dari jurang degradasi.
Venezia sempat menguasai permainan dan membuka keunggulan terlebih dahulu lewat gol Kike Perez di menit ke-36. Gol ini menjadi angin segar bagi skuad Eusebio Di Francesco yang tengah berupaya bangkit dari posisi tidak aman di klasemen.
Namun, harapan mereka pupus di babak kedua ketika Torino mendapat hadiah penalti usai intervensi VAR yang menyatakan Jay Idzes melakukan handball di area terlarang.
![Jay Idzes: Suasana Ruang Ganti Agak Sulit. [Dok. IG/@jayidzes]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/29/82754-jay-idzes.jpg)
Bek Timnas Indonesia tersebut dianggap menyentuh bola dengan tangan dalam situasi yang cukup krusial. Wasit Simone Sozza langsung menunjuk titik putih usai melihat tayangan ulang.
Penalti itu kemudian dieksekusi dengan baik oleh Nikola Vlasic dan mengubah skor menjadi imbang 1-1, yang bertahan hingga peluit akhir dibunyikan.
Meskipun Idzes menjadi sorotan atas insiden tersebut, pelatih Eusebio Di Francesco membela sang pemain. Ia menilai keputusan wasit tersebut masih bisa diperdebatkan karena handball di kotak penalti sering kali menimbulkan interpretasi yang berbeda.
Pelatih yang pernah menangani AS Roma itu menyebut aturan handball dalam situasi seperti ini tidak pernah sepenuhnya jelas, dan membuat para pemain kesulitan untuk mengantisipasi posisi tangan yang aman.
"Bagi saya, penalti itu bisa ditinjau ulang dan diperdebatkan. Anda tidak tahu di mana harus meletakkan tangan Anda. Hal serupa juga terjadi saat melawan AC Milan, hari ini saya tidak setuju dengan keputusan ini. Saya kesulitan memahami kapan sebuah penalti diberikan," ucap Di Francesco dikutip dari Tutto Venezia Sport dikutip Sabtu (3/5/2025).

Hasil imbang ini membuat situasi Venezia semakin genting. Dengan hanya mengantongi 26 poin, mereka tertahan di posisi ke-18 klasemen sementara Serie A. Posisi ini berada tepat di zona degradasi dan hanya terpaut satu poin dari Lecce yang menempati posisi ke-17.
Baca Juga: Masih Sisa 3 Pertandingan, Venezia Masih Bisa Selamat dari Degradasi?
Celakanya, posisi Venezia bisa makin terpuruk ke peringkat ke-19 jika Empoli mampu meraih kemenangan atas Lazio dalam pertandingan yang digelar sehari setelahnya.
Menyisakan tiga pertandingan berat melawan Fiorentina, Cagliari, dan Juventus, jalan Venezia untuk bertahan di Serie A musim ini menjadi semakin sempit. Mereka harus meraih hasil maksimal dalam laga-laga tersebut agar bisa keluar dari situasi kritis ini.
Di Francesco pun mengakui bahwa timnya tampil bagus di babak pertama, namun kehilangan konsistensi saat memasuki babak kedua. Ia menyoroti bagaimana timnya masih kesulitan menjaga intensitas permainan secara penuh dalam satu pertandingan.
Masalah kontinuitas ini menurutnya menjadi alasan utama mengapa Venezia gagal mengamankan tiga poin penting.
Meskipun tak sedikit kritik yang mengarah pada Jay Idzes, Di Francesco menilai bahwa kekalahan atau hasil imbang bukanlah tanggung jawab satu pemain saja.
Ia menekankan pentingnya menjaga mentalitas tim secara keseluruhan, terutama di momen-momen genting seperti sekarang. Dalam kondisi penuh tekanan seperti ini, dukungan dan kekompakan tim menjadi faktor kunci yang menentukan.