Suara.com - Harga pasaran dua penggawa Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan, melejit. Apa kenaikan nilai pasar ini berkaitan dengan performa keduanya di Liga Thailand?
Baru-baru ini, Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan mendapat kabar gembira usai nilai pasar keduanya mengalami peningkatan cukup signifikan.
Tak tanggung-tanggung, nilai pasar dua bek sayap Timnas Indonesia itu mengalami peningkatan hampir Rp1 miliar, yakni sekitar 50 ribu euro atau Rp933 juta menurut kurs saat ini.
![Per 2 Mei 2025 kemarin, nilai pasar Asnawi Mangkualam mengalami lonjakan sebesar 50 ribu euro, dari yang sebelumnya di angka 400 ribu euro (Rp7,4 miliar) menjadi 450 ribu euro (Rp8,3 miliar). [doc. Port FC]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/04/50204-bek-sayap-asnawi-mangkualam-tampil-memperkuat-port-fc-di-laga-liga-thailand.jpg)
Per 2 Mei 2025 kemarin, nilai pasar Asnawi Mangkualam mengalami lonjakan sebesar 50 ribu euro, dari yang sebelumnya di angka 400 ribu euro (Rp7,4 miliar) menjadi 450 ribu euro (Rp8,3 miliar).
Di hari yang sama, nilai pasar Arhan juga mengalami lonjakan sebesar 50 ribu euro, dari yang sebelumnya di angka 200 ribu euro (Rp3,7 miliar) menjadi 250 ribu euro (Rp4,6 miliar).
Peningkatan nilai pasar dua Wingback Timnas Indonesia diyakini tak lepas dari konsistensi dan apiknya performa masing-masing bersama klubnya di Thailand.
Di musim ini, Asnawi menjadi andalan bagi klubnya, Port FC, di segala ajang dengan total 37 penampilan dan torehan 1 gol serta 4 assist.
Sementara Pratama Arhan yang baru bergabung di pertengahan musim, kerap jadi andalan Bangkok United di segala ajang, dengan mencatatkan 15 penampilan dan menyumbangkan 4 assist.

Sayangnya, apiknya performa Asnawi dan Arhan tak membuat keduanya bisa menjadi pilihan utama di Timnas Indonesia saat ini.
Baca Juga: 13 Menit Debut, Marselino Ferdinan Cetak Sejarah di Liga Inggris
Kalah Saing dengan Pemain Keturunan
Meski mengalami lonjakan nilai pasar dan terbilang tampil apik serta konsisten di Thailand, Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan tak serta merta jadi andalan Timnas Indonesia.
Hal ini tak lepas dari kehadiran para pemain keturunan di posisi bek kanan dan bek kiri, yang membuat Asnawi dan Arhan kalah bersaing.
Di pos bek kanan, Asnawi yang sebelumnya jadi andalan Timnas Indonesia, harus bersaing dengan Kevin Diks, Sandy Walsh, dan juga Eliano Reijnders.
Bahkan karena persaingan ketat ini, Asnawi sempat tak dipanggil oleh Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia pada Maret lalu.
Sementara di pos bek kiri, Arhan juga bernasib sama karena harus bersaing dengan tiga pemain, yakni Calvin Verdonk, Shayne Pattynama, dan Dean James.
Meski begitu, Arhan sempat dipanggil oleh Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia dan bergabung dengan skuad Garuda pada Maret lalu.
Persaingan ketat di pos bek kanan dan bek kiri ini membuat Asnawi dan Arhan harus berjuang ekstra keras untuk bisa kembali menjadi pilihan utama bagi Timnas Indonesia.
Sekadar informasi, Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan merupakan pilihan utama Timnas Indonesia di sektor Wingback, sebelum hadirnya para pemain keturunan di pos tersebut.
Hal ini terlihat dari jumlah penampilan keduanya, di mana Asnawi sudah mencatatkan 48 caps, sedangkan Arhan telah mencatatkan 50 caps bersama tim Merah Putih.
Peningkatan nilai pasar dua Wingback Timnas Indonesia diyakini tak lepas dari konsistensi dan apiknya performa masing-masing bersama klubnya di Thailand.
Di musim ini, Asnawi menjadi andalan bagi klubnya, Port FC, di segala ajang dengan total 37 penampilan dan torehan 1 gol serta 4 assist.
Sementara Pratama Arhan yang baru bergabung di pertengahan musim, kerap jadi andalan Bangkok United di segala ajang, dengan mencatatkan 15 penampilan dan menyumbangkan 4 assist.
(Felix Indra Jaya)