Dia mengklaim melihat tiga tim di lapangan dan wasit memberikan pengaruh yang besar di pertandingan tersebut, seperti dalam video yang diputar Bernardo Tavares.
"Pada saat nomor 29 (PSS) mendorong pemain kita nomor 20 dinilai tidak pelanggaran tapi kenapa gol pemain nomor 4 kita dianulir sebagai pelanggaran," ujar dia.
"Juga momen terakhir di klip nomor 11 (PSS) melanggar pemain PSM nomor 13 sebelum terjadi gol, namun gol tetap disahkan oleh wasit," tambahnya.
Secara statistik, PSS Sleman dan PSM Makassar seimbang dalam hal penguasaan bola. Tim berjuluk Super Elang Jawa menguasai 50 persen, sama halnya 50 persen di kubu skuad Juku Eja.
Dalam hal agresivitas serangan, PSM mendominasi dengan melepas 14 tembakan, namun cuma 3 diantaranya yang tepat sasaran. Sedangkan PSS Sleman lebih sedikit dengan melepaskan 9 tembakan, tetapi ada 6 yang on target.
Hasil negatif ini membuat skuad PSM Makassar harus turun ke peringkat kesembilan klasemen sementara. PSM mengemas 44 poin dari 31 pertandingan yang dijalani.
Kekalahan dari PSS membuat Juku Eja melewati tiga laga beruntun di dua kompetisi berbeda dengan kekalahan. Sebelumnya, mereka takluk dari CAHN FC 0-2 dan ditekuk Bali United 0-1 di kandang sendiri.
Baca Juga: Insiden Aneh di Leicester vs Southampton: Wasit Cedera, Jamie Vardy yang Tiup Pluit