Di sisi lain, pihak keluarga Hilgers memberikan pernyataan yang cenderung menenangkan. Ayahnya, Vincent Hilgers, memilih untuk tidak terburu-buru mengambil sikap terkait masa depan anaknya.
Ia menekankan bahwa saat ini fokus utama adalah menyelesaikan kompetisi musim ini dengan baik.
Setelah musim berakhir, barulah kemungkinan masa depan Hilgers akan ditinjau ulang, termasuk peluang transfer atau bertahan hingga kontraknya habis.
“Biarkan berjalan dan lihat saja nanti. FC Twente itu klub hebat dan Mees sudah bermain di sana sejak lama. Jadi, itu berjalan baik. Dan ke depannya, pertama, tuntaskan dulu musim ini. Mees masih terikat kontrak satu tahun lagi. Jadi kita lihat saja ke depannya,” kata Vincent, dilansir dari kanal YouTube FC Twente, dikutip Kamis (8/5/2025).
Vincent juga menyiratkan bahwa Hilgers memiliki hubungan emosional yang kuat dengan FC Twente.
Klub ini telah menjadi rumah bagi pemain keturunan Indonesia tersebut sejak awal karier profesionalnya.
Dengan sisa satu tahun kontrak aktif, segala kemungkinan masih terbuka—baik tetap di Twente, memperpanjang kontrak, maupun mencari tantangan baru di luar Belanda.
Dalam konteks sepak bola profesional, kebijakan menjual pemain di tahun terakhir kontraknya adalah langkah strategis yang cukup umum dilakukan.
Tujuannya jelas: mencegah kehilangan pemain secara gratis dan memaksimalkan pendapatan dari transfer.
Baca Juga: 3 Negara Timur Tengah yang Cocok Jadi Lawan Uji Coba Timnas Indonesia
Hal ini kemungkinan menjadi alasan utama mengapa Hilgers dipertimbangkan masuk daftar jual meskipun belum ada tekanan dari pihak pemain.