Selamat Tinggal Persib, Nick Kuipers Hengkang ke Eropa Musim Depan?

Suara.com - Bek Belanda, Nick Kuipers menjadi salah satu pemain penting di balik keperkasaan Persib di BRI Liga 1 2024/2025.

Kuipers sukses mengantarkan Persib juara BRI Liga 1 musim ini. Bek 32 tahun itu mencatatkan 28 pertandingan dan mencetak 3 gol serta 1 assist.

Kegemilangan Nick Kuipers di musim ini membuat ia dirumorkan tengah didekati klub Eropa.

Nick Kuipers yang sudah dari 2019 main di Indonesia kabarnya akan hengkang di musim depan dan kembali merumput di Eropa.

Melansir dari laporan voetbalinlimburg, klub Belanda MVV Maastricht dikabarkan ingin mendapatkan jasa Nick Kuipers di musim depan.

MVV Maastricht sendiri merupakan mantan klub Nick Kuipers sebelum ia berkarier di Indonesia.

"Nick Kuipers bek Belanda yang saat ini bermain untuk Persib Bandung menarik minat beberapa klub. Di antara klub itu, ada mantan klubnya, MVV Maastricht," tulis laporan media Belanda tersebut.

Masih dari sumber yang sama, tak hanya klub Belanda itu, klub Liga Indonesia lain juga dikabarkan ingin meminang Nick Kuipers di musim depan.

"Selain MVV, Dewa United dan Persija Jakarta juga berminat dengan Nick Kuipers,"

Baca Juga: BRI Liga 1: Nick Kuipers Jamin Persib Bandung akan Tetap All Out di Sisa Kompetisi

Nick Kuipers membela MVV pada 2010 hingga 2017 dan melakoni 162 pertandingan.

Ambisi Nick Kuipers Jelang Lawan Barito

Nick Kuipers tetap memberikan 100 persen kemampuannya untuk laga melawan Barito Putera di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Jumat malam nanti pukul 19.00 WIB, meskipun timnya sudah menjuarai Liga 1 Indonesia musim ini.

Menurut Kuipers, Persib akan tetap memburu kemenangan dari Barito untuk membahagiakan Bobotoh yang diprediksi memadati Gelora Banduung Lautan Api untuk merayakan pesta juara.

"Besok akan banyak bobotoh memenuhi stadion. Kami akan tampil 100 persen," kata Kuipers dalam jumpa pers prapertandingan dalam laman Persib.

Bek asal Belanda itu menyatakan Persib tidak akan mudah memenangkan pertandingan melawan Barito karena lawannya ini bakal memberikan perlawanan alot untuk menang.

Kemenangan sangat penting untuk Barito guna menghindari degradasi setelah menempati posisi 16 dengan 30 poin.

"Barito dalam kondisi tidak mudah, mereka akan melawan. Laga akan seru untuk disaksikan dan kami tidak mau kalah. Dan kami akan berusaha meraih tiga poin,” kata bek bersia 32 tahun itu.

Maung Bandung dalam kepercayaan diri tinggi karena selain masih dalam euforia juara, mereka juga tak pernah kalah dari Barito ketika bermain di kandang sejak 2013.

Barito sendiri dalam tren negatif karena tak pernah menang dalam enam laga terakhir, meliputi dua kali imbang dan empat kali kalah.

Terakhir kali mereka menang terjadi 3 Maret lalu saat mengalahkan PSS Sleman 2-1.

Pengalaman Nick Kuipers di Indonesia

Nick Kuipers berbagi pengalaman bermain di Liga Indonesia sejak 2019 kepada media Belanda. Banyak cerita disampaikan penggawa Maung Bandung itu.

Salah satu yang menarik ialah cerita Nick Kuipers yang menyebut ada perbedaan besar antara suporter bola di Indonesia dan Belanda.

Menurut Nick Kuipers, orang-orang di Indonesia benar-benar hidup untuk sepak bola. Hal ini yang kemudian membuatnya terpacu bermain baik bersama Persib demi meraih hasil positif.

"Orang-orang di sini benar-benar hidup untuk sepak bola. Jika Anda menang, Anda adalah pahlawan dan jika tidak, Anda tidak dapat melakukan apapun," kata Nick kepada Voetbalzone seperti dilansir Suara.com.

Nick Kuipers kemudian menjelaskan momen saat Persib sukses menjadi juara BRI Liga 1 musim lalu. Nick mengaku tidak menyangka mendapat sambutan yang begitu meraih dari bobotoh--sebutan pendukung Persib.

"Gelar juara musim lalu. Sejak kami datang ke Bandung, kami mendapat sambutan luar biasa. Itu sungguh gila. Seluruh kota penuh orang, seperti karnaval, tapi dengan warna biru dan putih," jelasnya.

"Kami pawai ke tengah kota dan kami benar-benar tak tahu harus ke mana. Kami benar-benar terjebak di antara para pendukung yang bernyanyi dan melomat. Itu benar-benar hal terindah yang saya alami," tambahnya.

Meski begitu, Nick Kuipers juga merasakan momen pahit selama tinggal di Indonesia. Ia mengaku saat pandemi Corono melanda, kondisi menjadi tidak jelas dan Nick Kuipers harus bisa bertahan.