Bek sekaligus kapten PSM Makassar itu sempat menyindir kualitas sepak bola Indonesia atau Liga 1 yang disebutnya sebagai lelucon.
Kritikan atau sindiran pedas yang diberikan bek Tanjung Verde itu berasal dari golnya yang dianulir, kala PSM Makassar tumbang 1-3 dari PSS Sleman, Sabtu (3/5).
![Kapten PSM Makassar Yuran Fernandes [SuaraSulsel.id/Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/10/29496-yuran-fernandes.jpg)
“Sepak bola di Indonesia hanya candaan, makanya level dan korupsinya tetap sama," tulis Yuran via Instagram Story.
“Jika Anda ingin menghasilkan uang, Anda bisa datang ke Indonesia. Jika Anda ingin bermain sepak bola serius, menjauhlah dari Indonesia," tambahnya.
Sindiran pedas itu kemudian viral dan sampai ke telinga PSSI beserta PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator Liga 1.
Meski Yuran Fernandes sudah menghapus unggahannya dan membuat klarifikasi, tetap saja sindiran pedas nya itu diusut oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dan PT LIB.
Hingga akhirnya, Komdis PSSI menjatuhkan sanksi berat untuk sindiran pedas Yuran Fernandes itu.
Tak tanggung-tanggung, bek berusia 30 tahun itu disanksi larangan bermain selama 12 bulan atau setahun.
Komdis PSSI membebankan hukuman berat itu berdasarkan pasal 59 ayat 2 jo pasal 141 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023.
Baca Juga: Bali United Dibantai Persija, Stefano Cugurra Mencak-mencak Soal VAR
Nyatanya di pasal 59 ayat 2 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023, minimal hukuman larangan bertanding hanya 3 (tiga) bulan.