"Jika kami menang, perburuan gelar La Liga akan terbuka lebar. Dalam liga seperti ini, kontinuitas adalah kunci," jelas Ancelotti.
"Saya tahu pertandingan ini bisa mengubah arah musim. Kami akan menjelaskan dengan detail seperti apa laga nanti berlangsung. Yang jelas, segalanya bisa terjadi," ungkap pelatih berusia 65 tahun itu.
Ancelotti dan Cinta Abadinya untuk Madrid

Di tengah isu seputar kepergian Xabi Alonso dari kursi pelatih Bayer Leverkusen, Ancelotti tidak ingin banyak berkomentar.
Ia hanya menyampaikan pujian atas kinerja Alonso dan menyatakan bahwa pintu Real Madrid akan selalu terbuka untuknya.
Namun, yang paling menyentuh adalah pernyataan Ancelotti tentang hubungan emosionalnya dengan Real Madrid.
"Hubungan saya dengan Madrid adalah seperti bulan madu yang tidak pernah berakhir. Seperti Milan, Madrid akan selalu punya tempat khusus di hati saya. Pada awalnya penuh gairah, lalu tumbuh menjadi kasih sayang. Bulan madu ini akan berlangsung sampai akhir hayat saya," ucapnya penuh perasaan.
Ketika diminta memilih tiga pertandingan paling berkesan dari total 350 laga yang sudah dan akan ia jalani bersama Real Madrid, Ancelotti tanpa ragu menyebut: "Lisbon, Paris, dan Wembley." Tiga tempat itu tentu mengacu pada momen-momen emas bersama Los Blancos di Liga Champions.
Baca Juga: Bawa Inter Milan ke Final, Bek Berdarah Jawa Ini Luapkan Emosi