Suara.com - Pemain timnas Indonesia, Mees Hilgers menceritakan bahwa dirinya dulu bermain sebagai playmaker.
Mees Hilgers merupakan bek tangguh timnas Indonesia yang kini berkarier di FC Twente.
Menariknya saat direkrut pertama kali ketika masih kecil, pemain keturunan Manado tersebut mengatakan posisinya adalah playmaker.
Cerita tersebut diungkap oleh Mees Hilgers dalam wawancara di Youtube FC Twente.
Pada awal kariernya, bek 23 tahun ini menimba ilmu seppak bola di ASC Niewland ketika masih berusia 4 tahun.

"Saya berusia empat tahun saat memulai di sini, ASC Nieuwland," kata Mees Hilgers.
Mees Hilgers mengatakan sangat senang dan menikmati bermain sepak bola di klub tersebut.
Bahkan di sana, orang tuanya akhirnya bahwa Mees Hilgers memiliki bakat di sepak bola.
"Saya selalu menikmati bermain sepak bola, jadi saya mulai di sini (ASC Nieuwland)," ujar bek FC Twente ini.
Baca Juga: Derby Pemain Keturunan, Miliano Jonathans cs Kena Mental Dihajar Mees Hilgers 0-2
"Saya cepat naik (kelompok umur) di tim ini. Jadi orang tua saya menyadarai saya pandai bermain sepak bola," sambungnya.
Ketika bermain di ASC Nieuwland, Mees Hilgers memang bermain sebagai bek tengah.
Lalu ia pindah ke Sparta Nijkerk dan di sana posisi bermainnya kemudian berganti.
"Dari usia empat tahun saya bermain sebagai bek tengan. Lalu saya pindah ke Sparta Nijkerk," beber Mees Hilgers.
"Saat berusia delapan tahun, kurasa saat itu, saya (bermain) di nomor sepuluh. Orang mungkin tidak menyangka sekarang, tapi saat itu saya sangat suka menggiring bola dan mencetak gol," imbuhnya lagi.
Berkat bakat yang dimilikinya itu, FC Twente pun datang merekrut anak Linda Tombeng.

Menariknya FC Twente merekrut Mees Hilgers untuk bermain sebagai nomor 10 atau playmaker.
"Kemudian akhirnya Twente merekrut saya juga, saya direkrut sebagai nomor 10," kata Mees Hilgers.
Akan tetapi, posisi bermainnya kemudian dipindah lagi oleh pelatihnya sebagai bek tengah.
"Dengan cepat saya dipindahkan ke posisi bek tengah. Awalnya saya tidak senang di posisi itu di FC Twente," ucap Hilgers lagi.
"Tapi pada akhirnya itu pilihan yang baik dari pelatih," tambahnya.
Nyatanya di posisi bek tengah, Mees Hilgers kini bisa promosi ke tim utamanya.
Performanya juga impresif menjadi palang pintu terakhir di klub berjuluk The Tukkers ini.
Selama di ti utama FC Twente, Mees Hilgers sudah bermain dalam 129 pertandingan dengan sumbangan empat gol dan dua assist.
Padahal usianya masih muda, yaitu 23 tahun tapi dirinya menjadi andalan klub.

Meski begitu, kabar Mees Hilgers bakal dijual pada musim panas mendatang mencuat.
Hal itu karena kontrak pemain 23 tahun ini bakal habis dengan FC Twente pada tahun 2026.
Pihak klub tidak ingin melepaskan pemainnya secara gratis, sehingga rela melepaskanya pada bursa transfer musim panas mendatang.
Beberapa klub pun diwartakan mengincarnya mulai dari PSV Einhdoven, Sevilla, hingga Bologna.