Performa Yamal dalam El Clasico ini menjadi salah satu penampilan terbaiknya musim ini.
Kecepatan, ketajaman dalam membaca permainan, serta kemampuan individu dalam menembus pertahanan Madrid menjadikannya senjata rahasia Barcelona.
Kemenangan atas Madrid membuat Barcelona kini unggul tujuh poin dari rival abadinya tersebut, dengan hanya tiga pertandingan tersisa.
Praktis, Blaugrana hanya membutuhkan dua poin tambahan untuk mengunci gelar juara LaLiga musim ini. Mereka bisa merayakan gelar secepat hari Kamis jika berhasil mengalahkan Espanyol, atau lebih awal lagi jika Madrid tergelincir saat menghadapi Mallorca.
Jika berhasil menjuarai LaLiga, maka ini akan melengkapi domestic treble Barcelona musim ini, setelah sebelumnya menjuarai Piala Super Spanyol dan Copa del Rey — keduanya juga diraih dengan menaklukkan Real Madrid di partai final.
Meski lini serang Barcelona tampil eksplosif musim ini dengan total 95 gol dalam 35 laga, sisi pertahanan masih menjadi catatan tersendiri.
Dalam laga El Clasico, dua dari tiga gol Madrid terjadi karena kesalahan individu — termasuk blunder Pau Cubarsí dan kelengahan lini belakang yang dimanfaatkan Mbappé dan Vinícius Júnior.
Flick mengakui bahwa aspek pertahanan akan menjadi fokus perbaikan di musim depan.
"Kami harus belajar dari kesalahan. Real punya penyerang luar biasa, dan mereka selalu siap memanfaatkan celah. Kami harus bisa bertahan lebih baik," ujar Flick.
Baca Juga: Hitung-hitungan Hasil El Clasico Tentukan Perburuan Gelar LaLiga
Terlepas dari kelemahan yang ada, Flick menilai mental juang para pemain Barcelona adalah aset berharga yang membuat mereka berbeda.