Pelatih PSIS saat itu Gilbert Aguis yang memainkan formasi 3-4-3 dibuat tak berkutik oleh taktik 4-3-3 milik Persita.
Gol tunggal kemenangan Persita tercipta di menit ke-83 lewat aksi Sandro Embalo memanfaatkan asisst dari Sin-young Bae.
PSIS kemudian coba bangkit di pekan kedua dan ketiga. Hasilnya mereka meraih dua kemenangan beruntun atas Persis dan PSBS Biak.
Nahas setelah itu mereka puasa kemenangan sampai pekan ke-11. Dari pekan keempat sampai kesepuluh, PSIS menelan 6 kekalahan dan 1 kali imbang.
Dari 10 pekan pertama, gawang PSIS sudah dibobol sebanyak 12 gol dan mereka hanya mencetak 5 gol.
PSIS kemudian sempat tak terkalahkan di empat pertandingan berunntu dari pekan ke-11 hingga 14. Posisi mereka di klasemen BRI Liga 1 pun sempat naik ke peringkat ke-13.
Awal 2025 dibuka PSIS kembali dengan hasil minor.
Persita jadi salah satu tim yang mampu kalahkan PSIS di laga kandang dan tandang. Di laga kandang, Persita pecundangi PSIS dengan skor 2-1 di pekan ke-18.
Pekan ke-28, PSIS masuk ke zona merah degradasi. Hasil imbang melawan Persik membuat Laskar Mahesa Jenar berada di peringkat ke-16.
Baca Juga: Juara Liga 1 Belum Puaskan Persib, Tyronne del Pino Punya Ambisi Lain
Posisi itu 'sukses' dipertahankan PSSI selama tiga pekan. Di pekan ke-31, posisi mereka berada di posisi ke-17 hingga akhirnya berada di juru kunci pada pekan ke-32 setelah dikalahkan PSS 1-2.
Pada April 2025, PSIS buat langkah mengejutkan dengan memecat Gilbert Agius.
Tim berjulukan Laskar Mahesa Jenar itu resmi mengakhiri kontrak kerja sama dengan pelatih Gilbert Agius yang telah dibangun selama dua tahun tiga bulan.