Suara.com - Venezia akhirnya mampu meraih tiga poin krusial dalam lanjutan Liga Italia pekan ke-36 setelah menundukkan Fiorentina dengan skor tipis 2-1 di Stadion Pier Luigi Penzo, Senin (13/5).
Hasil positif ini membawa Venezia untuk sementara keluar dari zona degradasi, menempati posisi ke-17 klasemen sementara Serie A.
Sejak peluit awal dibunyikan, pertandingan langsung berlangsung dalam tempo tinggi. Kedua tim tampil agresif dengan saling melancarkan serangan.

Fiorentina sempat membuka peluang lebih dulu saat Marin Pongracic melepaskan tembakan kaki kanan di menit keenam, tetapi arah bola masih melenceng di sisi kiri gawang Venezia.
Tuan rumah tak tinggal diam. Venezia merespons cepat melalui aksi Gaetano Oristanio yang memanfaatkan umpan Gianluca Busio.
Sayangnya, percobaan tersebut juga belum menemui sasaran karena melenceng dari gawang yang dikawal David de Gea.
Venezia terus berupaya membuka keunggulan. Bek tengah Jay Idzes bahkan ikut membantu serangan dan memberikan umpan kepada Mikael Ellertsson di menit ke-10.
Namun, tendangan Ellertsson dari dalam kotak penalti berhasil diamankan oleh De Gea.

Di sisi lain, Fiorentina mendominasi penguasaan bola dan terus menggempur pertahanan Venezia.
Baca Juga: Klub Orang Indonesia di Serie A Ingin Gaet Bek Barcelona Berbandrol Rp260 M
Serangan bertubi-tubi dilancarkan lewat Rolando Mandragora yang mendapatkan dua peluang emas, tetapi satu tendangannya diblok dan lainnya melambung tinggi.
Tekanan Fiorentina membuat Venezia kesulitan membangun serangan.
Bahkan, hingga penghujung babak pertama, upaya mereka hanya menghasilkan satu percobaan melalui John Yeboah yang belum mengarah tepat ke gawang.
Memasuki babak kedua, intensitas serangan Fiorentina tak menurun.
Luca Ranieri hampir membuka skor dengan sundulan di menit ke-54, namun kiper Ionu Radu tampil sigap menepis bola.
Namun, serangan bertubi-tubi Fiorentina justru menjadi bumerang. Ketidaksigapan lini belakang membuat Venezia mampu memanfaatkan celah.
Pada menit ke-60, Fali Cande memecah kebuntuan lewat sepakan kaki kanan dari jarak dekat yang membawa timnya unggul 1-0.
Delapan menit kemudian, Venezia kembali mencetak gol.
Kali ini giliran Gaetano Oristanio yang mencatatkan namanya di papan skor setelah menyambut umpan Alessio Zerbin dengan sundulan akurat yang menggandakan keunggulan menjadi 2-0.
Fiorentina belum menyerah dan berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1 pada menit ke-77 melalui tendangan kaki kiri Mandragora.
Mereka terus menekan untuk menyamakan skor di sisa waktu pertandingan.
Beberapa peluang emas kembali didapatkan Fiorentina. Michael Folorunsho dan Mandragora berusaha mencetak gol, namun peluang tersebut belum bisa mengubah papan skor.
Di menit ke-90+1, tendangan jarak jauh dari Hans Nicolussi Caviglia juga berhasil dimentahkan De Gea.
Peluang terakhir muncul di detik-detik akhir injury time ketika Andrea Colpani mengeksekusi sundulan.
Namun, bola masih melambung terlalu tinggi, dan wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir.
Dengan kemenangan ini, Venezia mengumpulkan tambahan tiga poin penting.
Hasil tersebut membawa mereka keluar dari zona merah, meskipun persaingan di papan bawah masih sangat ketat dengan dua laga tersisa di musim ini.
Secara statistik, Fiorentina memang mendominasi permainan dengan penguasaan bola dan jumlah peluang yang lebih banyak.
Namun, efisiensi serangan menjadi kunci kemenangan Venezia yang tampil solid dan efektif di hadapan pendukungnya sendiri.
Pertandingan ini juga menunjukkan semangat juang Venezia yang tak mudah menyerah meskipun terus ditekan oleh tim tamu.
Mereka mampu memanfaatkan momen penting dan mencetak gol pada waktu yang tepat. Kemenangan ini menjadi modal berharga dalam upaya bertahan di kasta tertinggi sepak bola Italia.
Susunan Pemain:
Venezia:
Ionu Radu; Fali Candé, Jay Idzes, Schingtienne; Mikael Ellertsson, Gianluca Busio, Hans Nicolussi Caviglia, Pérez, Alessio Zerbin; Gaetano Oristanio, John Yeboah.
Fiorentina:
David de Gea; Luca Ranieri, Mari, Marin Pongracic; Gosens, Cher Ndour, Richardson, Rolando Mandragora, Dodo; Fagioli, Lucas Beltrán.