Korban STY Kini Jadi Pelatih Timnas Irak, Ada Potensi Bertemu Timnas Indonesia Lagi?

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 13 Mei 2025 | 10:21 WIB
Korban STY Kini Jadi Pelatih Timnas Irak, Ada Potensi Bertemu Timnas Indonesia Lagi?
Korban STY Kini Jadi Pelatih Timnas Irak, Ada Potensi Bertemu Timnas Indonesia Lagi? (ADITYA AJI/ AFP)

Suara.com - Graham Arnold akhirnya tak mengganggu lagi setelah menjadi korban Shin Tae-yong yang berakibat dirinya kehilangan pekerjaan.

Pelatih berusia 61 tahun tersebut ditunjuk menjadi pelatih anyar Irak pada Sabtu (10/5/2025). Ia menggantikan pelatih asal Spanyol, Jesus Casas, yang sebelumnya dipecat.

Ini merupakan pekerjaan pertama Arnold setelah menganggur selama kurang lebih 9 bulan.

Sebelumnya, Graham Arnold merupakan pelatih Timnas Australia yang sempat berhadapan dengan Timnas Indonesia di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Pada September 2024 lalu, saat Timnas Indonesia masih dilatih oleh Shin Tae-yong (STY), Australia ditahan imbang 0-0 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Usai hasil minor di laga tandang itu, Graham Arnold secara mengejutkan mundur dari posisinya sebagai pelatih Australia.

Ia meninggalkan The Socceroos pada 20 September 2024 dan menjadi pelatih terlama yang pernah menangani Australia dengan masa bakti 6 tahun.

Mundurnya Arnold dari posisinya itu merupakan akumulasi dari start buruk Australia di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Timnas Indonesia. (PSSI)
Timnas Indonesia. (PSSI)

Pada laga pertama mereka secara mengejutkan kalah 0-1 dari Bahrain di kandang sendiri, ditambang cuma bermain imbang melawan Timnas Indonesia.

Baca Juga: Perbandingan Gaji Carlo Ancelotti 92 Kali Lipat Gaji Bulanan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia

Setelah ditinggalkan Arnold dan kursi pelatih berganti ke Tony Popovic, performa Australia perlahan membaik.

Mereka kini menduduki peringkat kedua klasemen Grup C dengan 13 poin. Australia berpotensi menemani Jepang lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026.

Sementara buat Graham Arnold, ia punya tugas cukup berat. Irak masih tertahan di peringkat ketiga klasemen Grup B dengan 12 poin.

Irak sebetulnya hanya terpaut satu angka dari Yordania di posisi kedua dan empat angka dari Korea Selatan sebagai pemuncak klasemen.

Dengan dua sisa pertandingan lagi di ronde ketiga, Irak masih punya peluang untuk masuk ke dua besar dan lolos otomatis ke Piala Dunia 2026.

Jika gagal lolos otomatis, Irak berpotensi melaju ke ronde keempat. Menariknya, ada kemungkinan Irak bertemu dengan Indonesia di ronde keempat.

Timnas Indonesia saat ini tertahan di peringkat keempat klasemen dengan 9 poin. Target paling realistis adalah menyegel posisi ketiga atau keempat demi melaju ke ronde keempat.

Nantinya masing-masing tim penghuni posisi ketiga dan keempat dari tiga grup di ronde ketiga, akan dibagi menjadi dua grup di ronde keempat.

Profil Graham Arnold

Graham Arnold (Instagram/socceroos)
Graham Arnold (Instagram/socceroos)

Graham Arnold, pelatih berpengalaman asal Australia, kini resmi menakhodai Timnas Irak. Namanya sempat mencuat di Indonesia usai gagal membawa Australia menang melawan skuad Garuda besutan Shin Tae-yong dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Siapa sebenarnya sosok pelatih yang satu ini?

Lahir di Sydney pada 3 Agustus 1963, Graham Arnold kini berusia 61 tahun. Ia mengawali kiprahnya di dunia sepak bola sebagai penyerang dengan rekam jejak yang cukup mengesankan, baik di level domestik maupun internasional.

Di tanah kelahirannya, Arnold membela beberapa klub ternama seperti Canterbury-Marrickville, Sydney United, dan Northern Spirit.

Kariernya kemudian menembus Eropa dengan bermain di Belanda bersama Roda JC dan NAC Breda, serta di Belgia bersama Liege dan Charleroi. Bahkan ia sempat merumput di Liga Jepang bersama Sanfrecce Hiroshima sebelum memutuskan pensiun pada tahun 2000.

Menariknya, Arnold sudah merambah dunia kepelatihan bahkan sejak masih aktif bermain, yakni pada musim 1989/1990 dan 1999/2000. Namun, ia baru benar-benar fokus menjadi pelatih setelah gantung sepatu.

Pada tahun 2000, ia dipercaya menjadi asisten pelatih Timnas Australia, bekerja sama dengan Frank Farina dan Guus Hiddink hingga 2006.

Setelah Hiddink mundur, Arnold sempat menjabat sebagai pelatih interim Australia, termasuk saat Piala Asia 2007 yang digelar di Indonesia, Vietnam, Malaysia, dan Thailand.

Pasca turnamen tersebut, posisinya kembali sebagai asisten pelatih di bawah komando Pim Verbeek hingga 2009.

Usai tugasnya di tim nasional, Graham Arnold memulai karier sebagai pelatih klub. Ia bergabung dengan Central Coast Mariners pada 2010 dan sukses mempersembahkan gelar Liga Australia musim 2012/2013.

Prestasi ini membuat klub Jepang, Vegalta Sendai, tertarik merekrutnya pada Februari 2014. Namun, masa baktinya di Jepang hanya bertahan dua bulan sebelum akhirnya kembali ke Australia untuk menangani Sydney FC.

Bersama Sydney FC, Arnold menikmati masa keemasan. Dalam empat tahun kepemimpinannya, ia sukses membawa klub menjuarai Liga Australia 2016/2017 dan Piala Australia 2017/2018. Kemenangan-kemenangan ini memperkuat reputasinya sebagai pelatih papan atas di Asia-Pasifik.

Berkat konsistensinya di level klub, Arnold kembali dipercaya memimpin Timnas Australia, termasuk tim senior dan U-23. Di Piala Asia 2019, ia membawa Australia melaju hingga perempat final.

Sementara bersama tim U-23, ia berhasil membawa Australia finis di posisi ketiga Piala Asia U-23 2020 dan memastikan tiket ke Olimpiade Tokyo 2020.

Namun, kebersamaannya dengan Timnas Australia berakhir pada September 2024, setelah hanya meraih hasil imbang melawan Timnas Indonesia dalam babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Hasil itu menjadi momentum penting yang memunculkan nama Shin Tae-yong sebagai pelatih yang mampu mengimbangi kekuatan tim sekelas Australia.

Graham Arnold kini memulai babak baru dalam kariernya sebagai pelatih Timnas Irak. Dengan pengalaman luas di berbagai level, termasuk menghadapi tim-tim kuat Asia, Arnold diharapkan mampu memberikan perubahan positif bagi sepak bola Irak yang tengah berbenah.

Kontributor: Aditia Rizki

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI