Cibiran Tetangga Pasca Sanksi FIFA: Suporter Timnas Indonesia Kasar!

Selasa, 13 Mei 2025 | 17:37 WIB
Cibiran Tetangga Pasca Sanksi FIFA: Suporter Timnas Indonesia Kasar!
Suporter Timnas Indonesia saat pertandingan Indonesia vs Jepang dalam laga lanjutan Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Jumat (15/11/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com - Sanksi FIFA ke Timnas Indonesia akibat suporter yang berperilaku diskriminatif dan kasar mendapat perhatian dari media Vietnam, Soha.

Seperti diketahui, FIFA memang menjatuhi Indonesia sanksi buntut perilaku tidak terpuji suporter saat menjamu Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta pada 25 Maret lalu.

Sanksi yang bisa berdampak besar adalah pengurangan kapasitas stadion sebanyak 15 persen untuk laga terdekat Timnas Indonesia, kemudian ditambah denda Rp400 juta.

Pengurangan jumlah penonton akan dilakukan di masing-masing area belakang gawang yang biasa diisi kelompok suporter fanatik.

Para pemain Timnas Indonesia dan para suporter setia (pssi.org)
Para pemain Timnas Indonesia dan para suporter setia (pssi.org)

Sanksi Timnas Indonesia ini ternyata diperhatikan media Vietnam, Soha yang menyebut kerugian besar akibat ulah suporter sendiri.

"Perilaku diskriminatif yang dilakukan kelompok suporter Indonesia terhadap Bahrain telah mengakibatkan sanksi berat bagi sepak bola negara tersebut," tulis Soha.

"Insiden yang berujung pada hukuman tersebut terjadi lantaran sekelompok suporter Inonesia bersikap kasar, meneriakkan slogan-slogan menghina saat lagu kebangsaan Bahrain dikumandangkan," beber Soha menambahkan.

Timnas Indonesia terdekat akan menghadapi China dalam laga lanjutan Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Duel ini berlangsung di Stadion GBK pada 5 Juni 2025, di mana akan jadi merugikan jika suporter skuad Garuda berkurang.

Baca Juga: PSIS Semarang Turun Kasta, 5 Tim Ini Saling Sikut Demi Hindari Degradasi

Setelah menghadapi China, Timnas Indonesia punya satu pertandingan lagi yaitu melawan Jepang pada 10 Juni mendatang.

Laga melawan China wajib dimenangi buat menjaga asa lolos ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Sedangkan saat berhadapan dengan Jepang diharapkan bisa membawa pulang satu poin, meski hal tersebut sangat sulit didapatkan.

Dengan dua laga krusial di depan mata, peluang Timnas Indonesia untuk lolos ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 masih terbuka lebar.

Kemenangan atas China pada 5 Juni jadi harga mati jika ingin menjaga asa, sementara satu poin dari Jepang akan jadi bonus berharga.

Namun, dengan adanya sanksi dari FIFA, dukungan penuh dari tribun stadion untuk laga kontra China dipastikan tidak akan semaksimal biasanya.

Area belakang gawang yang biasanya diisi oleh kelompok suporter fanatik akan dikosongkan sebagian, dan hal ini tentu akan mempengaruhi atmosfer pertandingan yang selama ini menjadi kekuatan tersendiri bagi Timnas Indonesia saat bermain di kandang.

Potret keramaian suporter Timnas Indonesia saat laga kandang menjamu Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga. (Instagram/jayidzes)
Potret keramaian suporter Timnas Indonesia saat laga kandang menjamu Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga. (Instagram/jayidzes)

Kehilangan dukungan penuh dari suporter di laga kandang bisa menjadi ujian tersendiri bagi mental dan konsentrasi para pemain.

Tim harus mampu menjaga fokus dan tetap tampil maksimal tanpa euforia penuh dari tribun.

Situasi ini juga menjadi momentum pembuktian bahwa Timnas Indonesia bisa tetap kompetitif dan tampil disiplin meskipun dalam tekanan.

Jika mampu mengatasi China meskipun dalam kondisi tidak ideal, Timnas Indonesia akan menunjukkan karakter kuat sebagai tim yang siap bersaing di level tertinggi Asia.

Selain jadi penentu nasib di klasemen, laga ini juga menjadi ujian kedewasaan seluruh elemen sepak bola nasional, baik di dalam maupun di luar lapangan.

Pengurangan kapasitas stadion untuk laga melawan China memang terlihat sebagai pengurangan kuantitas, namun efeknya bisa sangat terasa dari sisi psikologis, baik untuk pemain Indonesia maupun tim lawan.

GBK yang biasanya bergemuruh penuh bisa kehilangan aura dominannya, yang selama ini dikenal mampu memberi tekanan besar kepada lawan.

Kondisi ini bisa memberikan keuntungan bagi China yang datang dengan misi mencuri poin.

Meski begitu, pertandingan tetap harus dijalani dengan penuh determinasi. Tim pelatih dituntut mempersiapkan strategi yang lebih matang agar bisa mengatasi kekurangan dukungan dari tribun.

Fokus utama tetap pada performa di lapangan dan bagaimana para pemain mampu menjaga konsentrasi serta tidak terpengaruh suasana.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI