Suara.com - PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi memiliki rencana Liga 1 musim depan bisa mendaftarkan 11 pemain asing agar bisa bersaing di level Asia.
Namun, hal ini belum pasti karena masih harus dibicarakan terlebih dahulu karena Liga 1 2025/2025 dijadwalkan kick off pada 1 atau 2 Agustus mendatang.
Hal ini seperti diutarakan oleh Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus yang mengatakan regulasi ini masih digodok.
Nantinya, meski setiap tim bisa mendaftarkan 11 pemain, hanya boleh dimainkan delapan atau dibebaskan.
Jumlah ini mengalami peningkatan dari Liga 1 musim ini di mana setiap tim memperbolehkan memiliki delapan pemain asing, namun hanya enam pemain yang boleh dimainkan di lapangan.
Ferry mengatakan hal ini masih berbentuk proposal yang akan disahkan atau tidak oleh PSSI.
“Untuk musim depan, pemain asing yang boleh didaftarkan itu ada 11 nama dan hanya delapan pemain saja yang bermain di lapangan,” kata Ferry Paulus saat ditemui di Kantor LIB, Jakarta, Kamis (15/5/25).
“Tapi saya belum bisa memberikan jawaban pasti, karena semua keputusan ini ada di tangan PSSI,” jelas lelaki mantan Bos Persija Jakarta itu.
Ferry mengatakan sengaja mencoba aturan ini sebagaimana kebijakan AFC yang sudah menghapus batasan pemain asing.
Baca Juga: Jadwan Lengkap Pekan ke-33 BRI Liga 1 2024/2025, Ada Laga Hidup Mati
Akan tetapi, pemain asing yang bisa didatangkan klub juga tak bisa asal-asalan karena PT LIB akan memasang kriteria tersendiri buat mereka.
“Ini juga untuk memperbaiki kualitas pemain asing, nantinya pemain tersebut harus bermain di kompetisi utama atau kasta kedua di suatu negara,” jelas Ferry.
“Tapi semua kebijakan itu nantinya PSSI yang menentukan ya,” pungkas mantan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI tersebut.
Jika kebijakan ini disetujui, maka Liga 1 musim 2025/2026 akan menjadi kompetisi domestik dengan jumlah pemain asing terbanyak di kawasan Asia Tenggara.
Langkah ini diharapkan bisa mendongkrak kualitas pertandingan, meningkatkan daya saing klub-klub Indonesia di kompetisi Asia seperti AFC Champions League 2 dan AFC Challenge League, serta menarik lebih banyak minat sponsor dan penonton.

Apalagi, rangking Liga 1 merosot tajam ke posisi-25 Asia dan pertama kali disalip Liga Kamboja.
Namun, di sisi lain, ada kekhawatiran dari sejumlah pihak bahwa penambahan kuota pemain asing bisa mengurangi kesempatan bermain bagi pemain lokal, khususnya talenta muda.
"Kalau yang Liga 1 itu memang ide awalnya karena memang karena kita mau compete di Asia, jadi bukan karena harga pemain lokal mahal dan sebagainya," jelas dia.
"Mulai musim ini, di Asia sudah bebas (kuota pemain asing). Berangkat dari itu, makanya kami buat proposalnya untuk tiga tahun ke depan. Setidaknya akhir Mei sudah ada keputusan," lanjut dia.
Adapun di musim ini, Persib Bandung sudah dipastikan menjadi juara Liga 1 setelah torehan poin mereka tak terkejar oleh tim-tim di bawahnya dengan dua pertandingan tersisa.
PSIM Yogyakarta, Bhayangkara FC, dan Persijap Jepara menjadi tiga tim promosi dari Liga 2 Indonesia, sementara itu hingga pekan ke-32 ini, PSIS Semarang menjadi tim yang sudah dipastikan degradasi.
Dengan dua pertandingan tersisa, lima tim masih berpeluang degradasi ke Liga 2 musim depan.
Lima tim itu adalah Persis Solo (35 poin) di posisi 13, Madura United (33 poin) di posisi 14, Semen Padang (32 poin) di posisi 15, Barito Putera (31 poin) di posisi 16, dan PSS Sleman (28 poin) di posisi 17.