Suara.com - Bos Bhayangkara FC Sumardji mengungkapkan bahwa pihaknya kecolongan sehingga gagal mendatangkan pemain keturunan Timnas Indonesia, Shayne Pattynama.
Seperti kita ketahui Shayne Pattynama kabarnya akan merapat ke tim asal Thailand, Buriram United.
Sebelumnya, Bhayangkara FC pernah menyatakan ketertarikannya terhadap beberapa pemain keturunan yang sulit mendapat menit tampil seperti Shayne Pattynama.
Sumardji mengaku sudah mencoba menjalin komunimasi dengan pemain yang sebelumnya berbaju KAS Eupen itu.
Akan tetapi, setelah Shayne berpisah dengan KAS Eupen, Buriram masuk menjalin komunikasi hingga kabaranya terjalin kata sepakat.

"Shayne sudah mendapatkan tawaran terlebih dahulu dari Buriram United," kata Sumardji saat dihubungi oleh awak media.
"Kami sebenarnya sudah berkomunikasi dengan agennya, kami hanya terlambat saja," jelas lelaki yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI tersebut.
Adapun Buriram United kabarnya memang hanya tinggal mengumumkan Shayne Pattynama sebagai pemain baru untuk memperkuat tim mengatungi Liga domestik musim depan.
Sementara Bhayangkara FC saat ini juga sedang membangun kekuatan untuk mengarungi Liga 1 2025/2026.
Baca Juga: 3 Fakta Unik Pemanggilan Skuad Timnas Indonesia, Ada Nama Pemain Veteran
Tim berjuluk The Guardian itu baru saja promosi dari Liga 2, sehingga butuh pemain-pemain berkualitas supaya bisa bersaing.
Salah satunya adalah dengan mendatangkan pemain keturunan yang kesulitan mendapat menit bermain di timnya saat ini.
Selain itu, Bhayangkara FC akan merekrut Paul Munster sebagai pelatih kepala yang kini masih menukangi Persebaya Surabaya.
Sebagai tim yang pernah menjuarai Liga 1 pada 2017 itu, mereka tidak mau lagi turun kasta.
Bahkan, mereka sudah menunjuk Lampung sebagai markas untuk mengarungi kompetisi kasta tertinggi pada musim depan.
Kepindahan ini dipastikan setelah klub menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama Pemerintah Provinsi Lampung.

Seremoni penandatanganan berlangsung di Jakarta pada Selasa (22/4/2025), dengan dihadiri langsung oleh Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, serta CEO Bhayangkara FC, Irjen Pol Agus Suryonugroho, dan jajaran terkait lainnya.
Stadion Sumpah Pemuda, yang terletak di Kota Bandar Lampung, akan menjadi markas utama Bhayangkara FC selama semusim penuh.
Bagi Pemerintah Provinsi Lampung, kehadiran Bhayangkara FC bukan hanya soal olahraga, tapi juga menjadi simbol semangat baru yang diharapkan mampu menghidupkan kembali atmosfer sepak bola di daerah.
Langkah strategis ini juga dinilai sebagai upaya Bhayangkara FC untuk menetap dan membangun identitas klub yang lebih kuat setelah selama ini kerap berpindah-pindah home base.
Dengan basis yang jelas di Lampung, klub berharap bisa menciptakan koneksi emosional dengan warga lokal dan membentuk komunitas suporter yang solid.
Tak hanya itu, keberadaan Bhayangkara FC di Lampung diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk lebih giat menekuni dunia sepak bola.
Klub berencana mengadakan berbagai program sosial dan pembinaan usia dini sebagai bentuk kontribusi terhadap perkembangan olahraga di wilayah tersebut.
Bhayangkara FC bukan tim baru dalam persaingan papan atas sepak bola nasional.
Mereka pernah mencatatkan prestasi gemilang dengan menjuarai Liga 1 pada musim 2017, mengungguli tim-tim kuat seperti Bali United dan Persija Jakarta.
Saat itu, skuad Bhayangkara diperkuat pemain-pemain top seperti Evan Dimas dan Ilham Udin, serta dilatih oleh Simon McMenemy.
Gelar tersebut menjadi bukti bahwa Bhayangkara FC memiliki kapasitas sebagai tim juara.
Meski sempat turun kasta dan mengalami pasang surut, semangat juara tetap menjadi bagian dari karakter tim.
Kini, dengan semangat baru dan dukungan dari masyarakat Lampung, mereka optimistis bisa kembali bersaing dan menciptakan sejarah baru di Liga 1.
"Mudah-mudahan kami diterima seluruh masyarakat Lampung, mulai dari lapisan terendah sampai atas, semua dukung Bhayangkara FC, sehingga kami akan berusaha tetap bertahan di Lampung," tutup Sumardji.