Cerita Simon Tahmata Terlibat Skandal Match Fixing: Titik Terendah Karier Saya

Galih Prasetyo Suara.Com
Jum'at, 23 Mei 2025 | 08:17 WIB
Cerita Simon Tahmata Terlibat Skandal Match Fixing: Titik Terendah Karier Saya
Cerita Simon Tahmata Terlibat Skandal Match Fixing: Titik Terendah Karier Saya [Facebook Simon Tahamata]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun skandal ini baru terkuak ke publik pada 1984. Di musim 1982, Liege meraih gelar juara Liga Belgia.

Gerets saat itu mengatur pertandingan melawan Waterschei S.V. Jika Liege berhasil meraih hasil imbang, mereka akan meraih gelar juara musim itu.

Legenda Ajax berdarah Ambon, Simon Tahamata [Tangkap layar Instagram]
Legenda Ajax berdarah Ambon, Simon Tahamata [Tangkap layar Instagram]

Dari hasil penyelidikan hakim Guy Bellemas, terkuak, Gerets tidak hanya menyuap Janssen yang notabene pemain Waterschei S.V.

Gerets juga memiliki kaki tangan agar pertandingan berakhir sesuai rencananya. Nama Simon Tahamata terseret.

Gerets mengatur rekan setimnya yakni Michel Preud'homme, Jos Daerden, Arie Haan, dan Simon Tahamata, nantinya para pemain ini dijanjikan bonus.

Selain itu, Gerets juga menjajikan uang bonus kemenangan di laga sebelumnya akan diberikan kepada pemain Waterschei S.V.

Akal bulus Gerets berjalan lancar. Di laga itu, Liege sukses menggebuk Waterschei S.V. dengan skor 3-1 dan meraih gelar juara Liga Belgia.

Sebenarnya kasus ini terkuak karena tidak sengaja. Hakim investigasi Guy Bellemas saat itu tengah menyelidiki jaringan mafia di sepak bola Belgia.

Ia kemudian menemukan sejumlah bukti skandal Liege yang menyeret nama Simon Tahamata.

Baca Juga: H-3 TC Timnas Indonesia Calvin Verdonk Ucapkan Selamat Tinggal, Mees Hilgers Masih Cedera

Hasil penyelidikan kemudian menyatakan para pelaku bersalah dan terbukti terlibat dalam match fixing.

Eric Gerets pelaku utama mendapat sanksi berat yakni skorsing selama tiga tahun. Petinggi klub Liege dari pelatih hingga CEO juga kena sanksi sama.

Sementara kaki tangan Gerets dihukum beragam. Roland Janssen disanksi dua tahun, Walter Meeuws, Guy Vandersmissen, Michel Preud'homme, Theo Poel, Gerard Plessers dan Jos Daerden disanksi satu tahun.

Bagiaman nasib Simon Tahamata? Simon juga disanksi satu tahun--sanksi sama yang diterima oleh bek PSM Yuran Fernandes.

Namun dari hasil banding, Preud'homme, Jos Daerden, Walter Meeuws, dan Simon Tahamata akhirnya diskors selama enam bulan.

Dari pemain yang terlibat, hanya Arie Haan yang lolos dari sanksi karena pada 1984 ia bermain di Hongkong.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI