Suara.com - Pelatih Jepang, Hajime Moriyasu telah mengumumkan 27 pemain yang akan bermain melawan Australia dan Timnas Indonesia dalam lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dari 27 pemain yang dipanggil, ada satu nama yang jadi sorotan. Pasalnya si pemain berstatus kriminal.
Kaishu Sano gelandang klub Bundesliga, FSV Mainz 05 merupakan pemain berstatus kriminal yang dibawa oleh Moriyasu di dua laga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sano seperti dilansir Suara.com dari NHK, Sabtu (24/5) merupakan pelaku penyerangan seksual terhadap seorang wanita.
Kasus Sano ini terjadi pada Juli tahun lalu. Sano bahkan sempat ditangkap pihak kepolisian Jepang atas kasus tersebut.
![Jepang Bawa Pemain Berstatus Kriminal Lawan Timnas Indonesia, Bakal Disanksi FIFA? [Instagram Kaishu Sano]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/24/37224-kaishu-sano.jpg)
Laporan media lokal menyebutkan bahwa Sano melakukan penyerangan seksual terhadap seorang wanita di hotel yang berlokasi di Tokyo, Jepang.
Namun, kantor kejaksaan umum distrik Tokyo memutuskan untuk tidak meneruskan kasus tersebut ke meja hijau.
Namun, Kaishu Sano mengakui tuduhan tersebut dan sempat meminta maaf secara terbuka.
Pemanggilan Sano ini pun jadi pro kontra di Jepang. Melihat dari segi permainan, Sano memang tunjukkan penampilan luar biasa di Bundesliga bersama Mainz 05 musim ini.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan 6 Penyerang Timnas Indonesia, Siapa Layak Starter Lawan China?
Atas alasan itu, Moriyasu memutuskan untuk memanggilanya ke tim nasional Jepang.
"Saya merasa Sano merenung atas perbuatannya. Lebih dari apa pun, saya kagum pada pendekatannya pada permainannya dan tekad kuatnya bermain di Jerman," ucap Moriyasu.
"Saya pikir akan baik baginya untuk bergabung dengan tim nasional dan berkontribusi untuk masyarakat,"
Ditegaskan oleh Moriyasu, bahwa ia tidak ingin melupakan Sano atas perbuatannya di luar lapangan hijau. Moriyasu ingin memberikan kesempatan kepada Sano.
"Sebagai pelatih, daripada mengubur pemain yang melakukan kesalahan di masyarakat, saya ingin membuka jalan bagi mereka untuk mencoba lagi," tegas Moriyasu.
Pemanggilan kepada Sano ke skuat Jepang tentu tidak akan berpengaruh pada tim Samurai Biru itu. Jepang tidak akan mendapat sanksi dari FIFA.
Moriyasu Panggil Bocah 18 Tahun
Jepang telah mengumumkan daftar pemain yang akan bertanding di lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pelatih Jepang, Hajime Moriyasu memanggil 27 nama pemain yang akan bertanding. Mayoritas pemain Jepang ialah wajah-wajah baru.
Meski membawa pemain muda, Hajime Moriyasu tetap menargetkan kemenangan di dua laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Jepang akan melakoni laga tandang ke Australia pada 5 Juni 2025. Setelah itu, tim Samurai Biru itu akan melawan Timnas Indonesia.
Dari 27 nama pemain yang dipanggil, Moriyasu memanggil bocah 18 tahun yakni Ryunosuke Sato.
Sato menjalani debutnya pada 2023 pada usia 16 tahun. Bagi Sato jika diturunkan Moriyasu, Timnas Indonesia bukan lawan asing.
Ryunosuke Sato pernah jadi mimpi buruk bagi Timnas Indonesia.
Pemain berposisi gelandang serang dan membela klub Fagiano Okayama pernah koyak gawang Timnas Indonesia U-20.
Sato pada tahun lalu membela Jepang U-19 melawan Timnas Indonesia U-20 di babak fase grup Toulon Cup.
Pada laga yang berlangsung di di Stadion Parsemain, Fos-sur-Mer, Prancis, Sato sukses membawa Jepang meraih kemenangan 3-0.
![Minus Kaoru Mitoma, Jepang Bawa Bocah 18 Tahun Pembawa Mimpi Buruk Timnas Indonesia [Instagram Ryunosuke Sato]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/23/71269-ryunosuke-sato.jpg)
Sato sukses merobek gawang Timnas Indonesia U-20 yang dikawal oleh Aditya Ramadhan.
Sepakannya pada menit ke-69 tak mampu dihalau oleh kiper Aditya Ramadhan.
Meski masih berusia 18 tahun, penampilan Sato di J-League musim ini terbilang sangat impresif.
Ia telah mencetak 3 gol dari 12 pertandingan. Sato bisa jadi kartu AS mematikan bagi Jepang saat menjamu Timnas Indonesia pada 10 Juni 2025.
Tim nasional Jepang sendiri bisa bersantai karena sudah dipastikan lolos ke Piala Dunia 2026 setelah keluar sebagai juara Grup C dengan perolehan 20 poin dari delapan pertandingan.
Meski masih ada dua laga lagi belum dijalankan, poin yang dikumpulkan mereka tak bisa dikejar para pesaingnya seperti Australia dan Arab Saudi.