Suara.com - Gerak cepat dilakukan Persija Jakarta dalam menatap BRI Liga 1 2025/2026. Mereka mengumumkan pelatih anyar yaitu Mauricio Souza.
Mauricio sebelumnya mantan juru taktik MU alias Madura United dan membawa tim itu hingga ke Championship Series.
Pelatih kelahiran Rio de Janeiro, 13 Maret 1974, itu akan memberikan komando di pinggir lapangan kala Persija berjuang selama musim 2025/2026.
Manajemen Persija Jakarta percaya dengan rekam jejaknya dapat mengangkat performa Macan Kemayoran yang dalam beberapa musim belakang sedang mengalami penurunan.
Mauricio Souza sejatinya sudah tak asing dengan atmosfer Liga Indonesia karena pernah tercatat mengarsiteki Madura United pada 2023/2024.
Kala itu, ia membawa tim besutannya masuk championship series Liga 1 setelah mencapai peringkat keempat di babak reguler.
Selain itu, dalam curriculum vitae dirinya juga pernah menjadi juru taktik di Vasco da Gama (2024), Bragantino B (2024), dan Gurani (2024-2025).
“Halo Jakmania. Saya Mauricio Souza, pelatih baru Persija. Tunggu saya di Jakarta. Gue Persija, Gue Champion,” kata Mauricio dalam keterangannya.
Sementara itu, Direktur Persija, Mohamad Prapanca menekankan bahwa Persija memiliki ambisi besar di musim depan.
Baca Juga: Viral Rumput Stadion GBLA hingga Jaring Gawang Dijarah, Persib: Jangan Rusak Rumah Sendiri
Salah satu target awalnya adalah dengan mengenalkan Mauricio sebagai pelatih kepala tim kesayangan Jakmania ini.
“Kami sangat berharap kepada Coach Mauricio untuk dapat mengawal nama besar Persija," ujar Prapanca.
"Kami ingin mengakhiri musim dengan suka cita, bersama Mauricio kami akan bersinergi membentuk tim yang tangguh dan konsisten guna meraih prestasi terbaik," jelasnya.
Sejatinya gerak aktif menatap musim depan sudah dilakukan manajemen Persija sejak putaran kedua musim 2024/2025.
Mulai dari perpanjangan kontrak pemain, membidik pemain-pemain anyar, hingga tentunya menyusun strategi komersial untuk menopang stabilitas tim.
Persija juga sudah mengumumkan melepas sejumlah pemain, bahkan beberapa diantaranya adalah penggawa kunci.
Mereka adalah Ondrej Kudela (Ceko), Maciej Gajos (Polandia), Ramon Bueno (Spanyol), Pablo Andrade (Brazil), Syahrian Abimanyu, Muhammad Ferarri, dan Resky Fandi.
Selain itu, ada lagi Marko Simic dan Firza Andika.
Untuk pemain yang didatangkan masih belum ada pengumuman resmi dari manajemen.
Namun, dengan banyaknya jumlah pemain yang dilepas, Persija pasti akan mendatangkan gantinya terlebih dengan target besar dari manajemen pada musim depan.
Target Persija Meleset
Seperti diketahui, Persija harus puas mengakhiri Liga 1 2024/2025 di posisi tujuh klasemen akhir, posisi yang tidak diinginkan Macan Kemayoran.
secara keseluruhan Persija mengemas 51 poin dari 14 kali kemenangan, sembilan seri, dan 11 hasil imbang.
Pada awalnya, manajemen Persija menargetkan Persija finis di posisi keempat klasemen akhir, tetapi gagal.
Di tengah Jalan, Persija juga melepas Pelatih Carlos Pena yang kabarnya segera merapat ke Persita Tangerang.
Pengganti sementara Pena saat itu adalah asisten pelatih yaitu Ricky Nelson, yang dipercaya memimpin tim hingga akhir musim.
Namun, hasil yang didapat tak mampu mengangkat posisi Persija sesuai harapan.
Ketidakkonsistenan permainan, cedera pemain kunci, dan minimnya kreativitas lini tengah menjadi beberapa faktor yang disebut-sebut sebagai penyebab utama gagalnya Persija memenuhi target musim lalu.
Dengan hadirnya Mauricio Souza, diharapkan problem-problem tersebut bisa segera ditangani.
Mauricio dikenal sebagai pelatih dengan pendekatan taktik yang fleksibel dan berani memberikan kepercayaan kepada pemain muda.
Filosofi permainan menyerang yang ia usung juga dinilai cocok dengan karakter Persija yang dikenal memiliki basis suporter fanatik dan menginginkan permainan atraktif.
Langkah awal Mauricio di tim Ibu Kota akan langsung diuji dalam agenda pramusim yang rencananya digelar pada Juli 2025.
Uji coba internasional juga tengah dijajaki manajemen untuk menguji kekuatan tim sebelum kompetisi resmi bergulir.
Tak hanya itu, rumor perburuan pemain asing berkualitas juga semakin santer terdengar, seiring kebutuhan memperkuat sektor-sektor vital seperti bek tengah dan gelandang bertahan.
Dengan waktu persiapan yang relatif singkat, Mauricio harus bergerak cepat beradaptasi dengan lingkungan baru, memahami kultur klub, serta membangun chemistry antar pemain.
Musim 2025/2026 menjadi momentum penting bagi Persija, bukan hanya untuk bangkit, tapi juga membuktikan bahwa mereka masih layak bersaing di papan atas sepak bola Indonesia.