Suara.com - Ada catatan menarik setelah laga ASEAN All Star melawan Manchester United (MU) di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Rabu (28/5/2025) malam WIB.
Dalam laga itu, skuad asuhan Ruben Amorim harus takluk 0-1 dari tim yang berisi pemain dari Asia Tenggara tersebut.
Pemain Myanmar, Maung Maung Lwin menjadi pahlawan usai sepakan kerasnya menit ke-71 gagal dibendung kiper Tom Heaton dan berbuah gol.
Kekalahan itu semakin menambah penderitaan MU setelah beberapa hari sebelumnya kalah 0-1 dari Tottenham Hotspur di final Liga Europa.
Bruno Fernandes juga gagal meraih trofi setelah tampil babak-belur di kompetisi domestik maupun turnamen Inggris.
Kondisi itu berbanding terbalik dengan prestasi yang diraih bek Kakang Rudianto yang meraih dua piala dalam sepekan.
Piala pertama didapatkan saat Persib Bandung juara BRI Liga 1 2024/2025, Sabtu (24/5/2025).
Kakang bahkan back to back juara bersama tim Pangeran Biru.
Hanya berselang beberapa hari, Kakang yang bergabung dengan tim ASEAN All Star juga meraih trofi Maybank Challenge Cup.
Baca Juga: Sudah Mulai! Klik Streaming Manchester United vs ASEAN All Stars Malam Ini
Dalam laga itu, Pelatih ASEAN All Stars, Kim Sang-sik baru memasukkan Kakang Rudianto ketika laga berjalan 68 menit menggantikan pemain asal Singapura, Irfan Fandi.
Pertandingan ini menjadi sorotan karena merupakan bagian dari kampanye promosi global klub Inggris tersebut. Namun, performa Manchester United di atas lapangan justru jauh dari ekspektasi.
Menghadapi kombinasi pemain terbaik dari Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN All Stars, MU gagal menunjukkan dominasi, bahkan kerap kesulitan mengembangkan permainan.
Sejak menit-menit awal, Manchester United sudah harus berjibaku menembus barisan pertahanan ASEAN All Stars yang tampil solid dengan lima pemain belakang.
Selama 15 menit pertama, tekanan yang coba dibangun MU selalu kandas sebelum memasuki kotak penalti lawan. Strategi bertahan rapat dari tim ASEAN membuat Setan Merah tampak frustrasi.
Serangan balik cepat menjadi senjata utama ASEAN All Stars. Pada menit ke-17, Nguyen Hai Long membuka peluang pertama yang membahayakan gawang MU.
Tembakan jarak jauhnya sempat membuat lini pertahanan MU panik, meski akhirnya hanya berujung sepak pojok.
Tim gabungan ASEAN kembali menebar ancaman di menit ke-26 lewat Sandro Reyes. Tembakannya mengarah langsung ke gawang, tapi masih mampu ditepis oleh kiper Andre Onana.
Dua menit berselang, Reyes kembali menciptakan peluang dengan sepakan mendatar yang menguji ketangkasan Onana dalam menjaga gawangnya tetap aman.
Babak pertama pun berakhir tanpa gol, mencerminkan ketidakefektifan lini depan MU dalam memanfaatkan penguasaan bola.
Memasuki babak kedua, ASEAN All Stars tampil lebih percaya diri. Dalam sepuluh menit awal, mereka mulai mengontrol permainan dan menaikkan garis pertahanan.
Manchester United terlihat kesulitan menyesuaikan ritme, bahkan kehilangan kendali atas jalannya pertandingan.
Setelah satu jam berlalu, belum ada gol tercipta, dan tempo permainan melambat. Manchester United gagal menciptakan peluang yang benar-benar mengancam, memperlihatkan minimnya kreativitas di lini tengah.
Kesempatan justru datang bagi ASEAN All Stars pada menit ke-71.
Maung Maung Lwin berhasil memanfaatkan celah pertahanan MU dan mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut.
Dia menyambut umpan terobosan dengan sepakan akurat yang tak mampu dihentikan Tom Heaton, kiper pengganti di babak kedua.
Gol itu menjadi pembeda sekaligus penentu kekalahan MU. Hingga peluit panjang berbunyi, tim asal Inggris tersebut tidak bisa bangkit.
Serangan-serangan mereka tak terkoordinasi dengan baik, dan peluang emas nyaris tidak tercipta sepanjang 90 menit.