Simon Tahamata juga menolak untuk hanya fokus pada satu kriteria seperti fisik atau asal-usul pemain, dan lebih menekankan pada kombinasi kemampuan teknis, mental juang, serta kecerdasan taktis.
Pendekatan semacam ini sejalan dengan kebutuhan sepak bola Indonesia yang kini tengah berbenah untuk menjadi kekuatan baru di Asia Tenggara dan bahkan Asia secara keseluruhan.
"Saya kecil, tapi setelah bermain dengan orang-orang yang tinggi-tinggi, saya harus pakai cara lain, harus pintar," tutur Simon Tahamata.
Selain itu, pandangan Simon juga bisa menjadi inspirasi bagi pelatih-pelatih muda Indonesia untuk mulai menilai pemain secara lebih komprehensif.
Fokus pada kemampuan adaptasi, kecerdikan di lapangan, dan semangat kompetitif menjadi elemen penting dalam menciptakan generasi pesepakbola yang mampu bersaing di panggung internasional.
Melalui peran strategisnya sebagai kepala pemandu bakat, Simon Tahamata membawa harapan baru bagi Timnas Indonesia.
Dengan prinsip seleksi yang tidak memihak secara fisik ataupun asal-usul, proses perekrutan ini diharapkan dapat menghasilkan pemain-pemain berkualitas tinggi yang siap mengangkat prestasi sepak bola tanah air ke level yang lebih tinggi.