Suara.com - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan pihaknya sudah mulai mempersiapkan Timnas Indonesia jelang berlaga di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, menghadapi tim-tim dari kawasan Timur Tengah.
Di ronde keempat nanti, lawan-lawan Timnas Indonesia diperkirakan seluruhnya berasal dari Timur Tengah.
Negara-negara seperti Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, Irak, Oman, dan Arab Saudi berpotensi menjadi lawan tim asuhan Patrick Kluivert.
Oleh karena itu, PSSI menyiapkan langkah awal agar Timnas Indonesia dapat mempelajari kekuatan calon lawan.
Dua pertandingan uji coba sudah dijadwalkan PSSI pada September mendatang, yakni menghadapi Lebanon dan Kuwait.
“Makanya, September nanti kita uji coba semua dengan tim dari sana, Lebanon dan Kuwait. Itu persiapannya,” kata Erick Thohir di Stadion GBK, Kamis (5/6/2025).
Adapun ronde keempat dijadwalkan berlangsung pada 9–14 Oktober 2025.
Sebanyak enam tim yang finis di posisi tiga dan empat pada ronde ketiga berhak tampil di babak ini.

Enam tim tersebut akan dibagi ke dalam dua grup, di mana hanya juara grup yang berhak lolos langsung ke Piala Dunia 2026.
Baca Juga: Patrick Kluivert Peringatkan Pemain Naturalisasi: Kalian Nggak Selalu Main!
Tim runner-up grup harus bersaing lagi di ronde kelima hingga babak playoff melawan wakil dari benua lain.
Sementara itu, tim yang finis di posisi terbawah dipastikan tersingkir, alias mengubur mimpi tampil di Piala Dunia 2026 zona Asia.
Erick Thohir optimistis Timnas Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara Timur Tengah, asalkan dipersiapkan dengan baik.
Ia juga tak gentar meski Arab Saudi dan Qatar dilaporkan bakal menjadi tuan rumah di ronde keempat nanti.
"Ya kembali lagi, kalau memang jatahnya Qatar dan Saudi jadi tuan rumah, ya siapa takut," ucapnya.
"Kita harus datang dan bisa merebut bendera di sana. Kita juga sudah mendaftar sebagai tuan rumah, jadi kita lihat saja," tutup pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu.
Timnas Indonesia dipastikan lolos ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia usai mengalahkan China dengan skor tipis 1-0 di Stadion GBK, tadi malam.
Di sisi lain, kemenangan Arab Saudi atas Bahrain membuat posisi Timnas Indonesia tak lagi terkejar oleh para pesaing di bawahnya.
Timnas Indonesia masih menyisakan satu pertandingan di Grup C, yakni laga tandang kontra Jepang.
Meski dikabarkan bakal menurunkan pemain pelapis, Jepang tetap menjadi lawan tangguh bagi Timnas Indonesia.
Kemenangan atas China menjadi catatan positif dalam sejarah pertemuan kedua tim. Secara historis, Timnas Indonesia kerap kesulitan menghadapi China, baik dalam laga persahabatan maupun kompetisi resmi.
Namun, dalam laga kali ini, skuad Garuda tampil dengan mental yang lebih siap dan strategi matang, yang terbukti mampu meredam dominasi lawan.
Selain faktor teknis, peningkatan performa Timnas Indonesia dalam beberapa laga terakhir tak lepas dari peran pelatih serta sistem pembinaan pemain yang semakin terstruktur.
Sejak era Shin Tae-yong, perkembangan tim nasional secara bertahap terlihat signifikan, baik dari segi taktik, kedisiplinan, hingga mental bertanding.
Kini, fokus publik mulai tertuju ke pertandingan berikutnya, di mana Timnas Indonesia dijadwalkan menghadapi Jepang pada 10 Juni mendatang.
Hasil ini membuat Indonesia meraih kemenangan ketiga dan mengumpulkan total 12 poin, cukup untuk mengunci satu tiket ke fase berikutnya.
Ini menjadi pencapaian historis, karena untuk pertama kalinya Tim Garuda berhasil menembus babak keempat Kualifikasi Piala Dunia dalam sejarah sepak bola nasional.
Menatap laga kontra Jepang, Indonesia harus menghadapi kenyataan tak bisa diperkuat beberapa pemain inti seperti Ragnar Oratmangoen, Sandy Walsh, dan Eliano Reijnders akibat cedera serta urusan keluarga.
Pelatih Patrick Kluivert dipaksa melakukan rotasi dan menyiapkan opsi pengganti seperti Yakob Sayuri dan Yance Sayuri.
Fokus utama tim adalah menjaga stabilitas permainan dan tampil percaya diri menghadapi tekanan Jepang.
Kluivert juga menyoroti pentingnya mentalitas bertanding. Atmosfer panas di GBK saat menghadapi China menjadi bukti kekuatan suporter Garuda.
Bahkan, media asal China menyebut stadion kebanggaan Indonesia itu sebagai “kandang setan” yang memberikan tekanan luar biasa kepada tim lawan.
Jika mampu menjaga momentum dan tampil solid melawan Jepang, Indonesia akan lebih siap menghadapi putaran keempat yang dijadwalkan mulai Oktober mendatang.
Potensi bertanding di negara-negara seperti Qatar atau Arab Saudi akan membawa tantangan baru, baik dari segi iklim maupun intensitas laga.
Kini, Timnas Indonesia hanya tinggal selangkah lagi menuliskan sejarah yang lebih besar di pentas internasional.
Pertandingan melawan Jepang bukan sekadar pelengkap, melainkan momen penting untuk membangun kekompakan dan membuktikan bahwa Garuda memang pantas bersaing di level tertinggi Asia.