Jika jam tangan tersebut dipersiapkan untuk 28 pemain minus Sandy Walsh dan Eliano Reijnders.
Maka Presiden Prabowo harus mengeluarkan dana sekitar Rp8 miliar untuk jam tangan skuad Timnas Indonesia.
Namun angka tersebut belum termasuk tarif impor dan pajak, jika sudah dimasukkan nominalnya fantastis.
Hampir menyentuh Rp400 juta untuk setiap satu jam tangan yang dibeli, lalu apakah hanya pemain saja yang mendapatkan?
Jika ditotal dengan staf timnas, maka ada 36 orang yang mendapatkan jam tangan tersebut.
Untuk hal ini saja, Presiden Prabowo disebut-sebut harus mengeluarkan Rp14 miliar untuk jam tangan Rolex tersebut.
Tak berhenti sampai di situ, pemain dan staf yang menerima jam tangan pun akan dikenai pajak jika dimasukkan dalam penghasilan.
Meski berstatus hadiah, jam tangan tersebut termasuk penghasilan karena tambahan ekonomis yang diterima konsumen atau menambah kekayaan.
Namun ada perbedaan tarif pajak yang dikenakan untuk pemain lokal seperti Egy Maulana Vikri dan pemain diaspora seperti Ole Romeny.
Baca Juga: 3 Pemain Keturunan Cekcok dengan Suporter Jelang Laga Timnas Indonesia
Untuk pemain lokal estimasi tarif pajak PPh 21 sekitar Rp37 jutaan, sementara pemain diaspora PPh 25 sekitar Rp54 jutaan.
Begitulah drama yang tengah terjadi di media sosial X, mengenai jam tangan Rolex pemberian Presiden untuk Timnas Indonesia.
Timnas Indonesia Bersiap Hadapi Jepang
Timnas Indonesia akan dijamu Jepang dalam laga pamungkas Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 10 Juni mendatang.
Jay Idzes dan kawan-kawan telah bertolak ke Osaka, Jepang yang merupakan lokasi pertandingan pada 7 Juni 2025.
Pertandingan ini sudah tidak menentukan apapun, karena Timnas Indonesia sudah dipastikan lolos ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.