Pemain seperti Yakob Sayuri dan Egy Maulana Vikri bisa menjadi solusi di sisi sayap. Kecepatan mereka penting untuk mengeksploitasi ruang di belakang bek Jepang.
Lebih dari sekadar taktik, pola transisi cepat ini juga menjadi bagian penting dalam persiapan menghadapi ronde keempat.
Pengalaman melawan tekanan dan pressing Jepang akan membantu Indonesia lebih siap ketika bertemu tim-tim elite Asia lainnya.
4. Bangun Mental Bertanding Sejak Sebelum Kick-off
Salah satu faktor yang paling terlihat saat kalah 0-4 lalu adalah inferioritas mental. Pemain terlihat ragu, panik, dan kurang percaya diri setelah gol pertama Jepang.
Kluivert harus memulihkan mental bertanding para pemain. Kini, Indonesia bukan lagi tim yang sekadar meramaikan kompetisi.
Dengan status lolos ke ronde keempat dan peringkat FIFA yang terus menanjak, Garuda harus menunjukkan karakter pejuang.
Laga melawan Jepang adalah momen ideal untuk mengasah mental bermain di bawah tekanan tinggi.
Atmosfer stadion dan kualitas lawan akan menyerupai atmosfer Piala Dunia—pengalaman yang sangat penting bagi pemain muda Indonesia.
Baca Juga: Termasuk Rizky Ridho, Ini 6 Pemain Timnas Indonesia yang Dicoret Lawan Jepang
Selain itu, setiap tambahan poin dari laga ini bisa sangat berharga untuk peringkat FIFA.
Dengan ranking FIFA sebagai acuan dalam proses drawing ronde keempat nanti, hasil positif—even imbang—akan membantu Indonesia menghindari grup terlalu berat.
Tak perlu takut kalah, yang penting adalah menunjukkan bahwa Indonesia telah berkembang dan mampu bersaing di level tertinggi Asia. Jangan kalah sebelum bertanding.
Kontributor: Aditia Rizki