Statistik Mees Hilgers saat Timnas Indonesia Tumbang 0-6 dari Jepang

Irwan Febri Suara.Com
Rabu, 11 Juni 2025 | 11:40 WIB
Statistik Mees Hilgers saat Timnas Indonesia Tumbang 0-6 dari Jepang
Kondisi Mees Hilgers diungkap oleh dokter timnas Indonesia usai mengalami cedera ketika melawan Australia, Kamis (20/3/2025) dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. (Dok. PSSI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bek Timnas Indonesia, Mees Hilgers, menjadi salah satu pemain yang mencuri perhatian publik ketika skuad Garuda tumbang dari Jepang pada laga terakhir Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Dalam duel yang berlangsung di Suita City Football Stadium, Suita, Selasa (10/6/2025) malam WIB itu, Mees Hilgers dinilai tak bisa berbuat banyak saat Timnas Indonesia menjadi korban pembantaian Jepang.

Gawang skuad Merah Putih yang dikawal oleh Emil Audero secara berturut-turut dibobol Daichi Kamada (15' dan 45+6'), Takefusa Kubo (19'), Ryoya Morishita (55'), Shuto Machino (58') serta Mao Hosoya (80'). 

Khusus laga ini, Mees Hilgers yang akhirnya kembali mendapatkan kepercayaan bermain sebagai starter oleh Patrick Kluivert harus rela melihat gawang timnya dibobol setengah lusin gol oleh skuad Samurai Biru.

Dari segi rating, pemain asal FC Twente itu memang tak memiliki catatan yang mengesankan. Sebab, dia hanya bisa mengukir rating sebesar 4.7 karena statistiknya tak begitu mentereng pada laga ini.

Lantas, bagaimana catatan statistik pemain berusia 24 tahun itu selama bermain memperkuat Timnas Indonesia menghadapi Jepang pada laga ini? Berikut Suara.com menyajikan ulasannya.

1. Catatan Umum

Secara keseluruhan, Mees Hilgers bermain selama 90 menit dan tak tergantikan di sektor pertahanan. Dia mengukir akurasi umpan yang cukup baik karena sukses melakukan 24 kali dari 29 percobaan (83%).

Dia juga tercatat mengukir total 46 sentuhan. Tidak ada dribble sukses yang dilakukan dari satu percobaan. Sedangkan umpan panjangnya tak begitu akurat karena hanya berhasil satu kali dari lima percobaan.

Baca Juga: Kalah dari Jepang 6-0, Kualitas Sepakbola Indonesia Memang Jauh Tertinggal

2. Catatan Defensif

Sebetulnya, catatan defensif Mees Hilgers tak buruk-buruk amat. Pemain asal FC Twente itu bisa melakukan dua kali tekel sukses dari tiga percobaan (67%). Selain itu, dia juga melakukan enam kali sapuan.

Hilgers juga melakukan dua kali sapuan menggunakan kepala, mencatatkan dua intersep, dan mengukir 11 kali defensive actions. Dia tidak bisa melakukan recovery atau pemulihan sepanjang laga.

3. Performa saat Duel

Sebetulnya, catatan duel Mees Hilgers layak menjadi perhatian. Sebab, pemain kelahiran Belanda itu sebetulnya bisa memenangkan lima kali duel, meskipun juga harus kalah duel sebanyak lima kali.

Jika diurai secara lebih spesifik, Hilgers bisa memenangkan empat duel di darat dari enam momen, serta memenangkan satu kali duel udara dari empat momen ketika mengawal jantung pertahanan.

Itulah ulasan lengkap mengenai performa Mees Hilgers saat Timnas Indonesia dibantai Jepang dengan skor telak 0-6 pada laga terakhir Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Meski Mees Hilgers turun penuh selama 90 menit dan mencatatkan beberapa statistik defensif yang cukup solid, performa keseluruhannya dinilai belum mampu menahan gempuran intens dari lini serang Jepang yang tampil tajam dan cepat.

Rating rendah yang diperolehnya (4.7) menunjukkan bahwa kontribusinya dalam laga ini masih jauh dari kata ideal, terutama jika dibandingkan dengan ekspektasi tinggi terhadap pemain yang berkarier di Eropa.

Banyak pihak berharap laga ini menjadi bahan evaluasi penting, baik bagi Mees Hilgers secara individu, maupun bagi Patrick Kluivert sebagai pelatih dalam meramu lini pertahanan Timnas Indonesia ke depan.

Kekalahan besar ini juga menjadi sinyal penting bahwa peningkatan kualitas dan kekompakan tim harus menjadi fokus utama sebelum memasuki babak berikutnya atau ajang internasional lainnya.

Sebagai pemain muda dengan usia baru 24 tahun, Hilgers tentu masih punya banyak waktu untuk berkembang dan memperbaiki performanya di laga-laga berikutnya bersama Garuda.

Dukungan dan proses adaptasi tetap diperlukan agar potensi maksimalnya bisa benar-benar terlihat saat membela merah putih di masa depan.

Kontributor: Muh Faiz Alfarizie

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI