Bagi Akira, menang bukan satu-satunya tujuan, melainkan juga proses membentuk pemain muda yang tangguh secara teknis dan mental.
“Saya selalu lapar untuk menang, belajar, dan berkembang. Hal ini juga yang saya tanamkan pada pemain dan staf,” jelasnya.
Tak hanya fokus pada taktik, Akira juga menekankan pentingnya hati dan hasrat dalam setiap sesi latihan dan pertandingan.
Ia percaya bahwa kesungguhan dan semangat bertarung adalah kunci utama dalam membentuk tim juara.
Di ajang Piala AFF U-19 2025, yang berlangsung sejak 9 Juni di Vietnam, Indonesia tergabung di Grup B bersama Thailand, Kamboja, dan Malaysia.
Meskipun awalnya diragukan setelah kalah besar dari Thailand, pasukan muda Indonesia mampu membuktikan diri dengan peningkatan performa yang signifikan.
Kini, langkah Indonesia berlanjut ke semifinal melawan tuan rumah dan juara Grup A, Vietnam.
Ini akan menjadi tantangan berat bagi skuad muda Garuda Pertiwi. Namun dengan persiapan matang dan kepemimpinan Akira, peluang Indonesia untuk membuat kejutan tetap terbuka lebar.
Dalam perjalanannya di Indonesia, Akira juga diketahui menjalin komunikasi intens dengan pelatih Timnas Putri senior, Satoru Mochizuki, yang juga berasal dari Jepang.
Baca Juga: Coach Timo Sebut Dukungan Orang Tua Krusial untuk Perkembangan Sepak Bola Putri
Keduanya berbagi visi untuk membangun fondasi sepak bola putri nasional yang lebih kuat.
“Saya sudah bicara dengan Coach Mochi. Kami punya visi yang sama yakni membangun fondasi kuat dan mengantar Timnas Putri ke Piala Dunia,” tutupnya.
Kontributor : Imadudin Robani Adam