2. Joey Pelupessy

Di sektor gelandang ada nama Joey Pelupessy yang juga memiliki harga pasar murah, yakni 250 ribu euro (Rp4,6 miliar).
Harga pasarnya itu masih kalah dari gelandang lokal milik Dewa United dan Timnas Indonesia, Ricky Kambuaya, yang punya harga 325 ribu euro (Rp6,1 miliar).
Soal pengalaman, Joey punya kiprah mentereng karena pernah bermain bagi FC Twente, Heracles Almelo, Sheffield Wednesday, Giresunspor, FC Groningen, dan kini bersama Lommel SK.
Mengingat kontraknya di Lommel SK masih tersisa hingga 2026, maka klub Liga 1 yang meminatinya harus berani menebus kontraknya jika ingin memboyong Joey pada musim panas ini.
1. Rafael Struick

Rafael Struick merupakan penyerang muda keturunan milik Timnas Indonesia. Meski masih berusia muda, ia punya harga pasar yang amat murah, yakni 150 ribu euro (Rp2,8 miliar).
Harga pasarnya ini jauh lebih murah dari penyerang lokal Liga 1 seperti Hokky Caraka dari PSS Sleman yang punya nilai pasar 200 ribu euro (Rp3,7 miliar).
Rendahnya nilai pasar Struick diyakini karena performanya yang kurang mumpuni di level profesional, meski pernah bermain untuk ADO Den Haag dan Brisbane Roar.
Baca Juga: Dear Patrick Kluivert, Benahi 4 Kelemahan Timnas Indonesia ini untuk Ronde 4
Namun performanya di Tim Garuda tak bisa dipandang remeh dan layak dicoba klub Liga 1. Kebetulan, Struick sendiri tengah berstatus tanpa klub usai dilepas Brisbane Roar.
(Felix Indra Jaya)