Infografis
Suara.com - Media Vietnam, Soha.vn, angkat suara soal keputusan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menunjuk Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Menurut mereka, keputusan ini dapat menghambat peluang Timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah pasca kemerdekaan.
Dalam artikel yang dirilis pada Sabtu (14/6/2025), Soha.vn menyoroti perubahan sikap AFC yang dinilai inkonsisten dan merugikan negara-negara seperti Indonesia.
Mereka bahkan menulis judul yang cukup tajam: “AFC buat keputusan kontroversial, tersingkirnya Timnas Indonesia dari Piala Dunia semakin dekat.”
Dalam ulasan lanjutan, media Vietnam itu menekankan bahwa Timnas Indonesia berpotensi besar dirugikan oleh keputusan AFC.
Bermain di kandang lawan, khususnya di Timur Tengah, disebut sebagai tantangan berat bagi skuat Garuda.
“Tim Indonesia mengalami kerugian besar pada putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Bagi tim Indonesia, bermain di kandang lawan merupakan tantangan besar,” tulis Soha.vn.
Fakta menunjukkan, dalam fase sebelumnya, Timnas Indonesia hanya mampu mengoleksi dua poin dari enam laga tandang, sementara seluruh kemenangan mereka raih saat bermain di Stadion Gelora Bung Karno.
Data ini menguatkan kekhawatiran soal kemampuan skuad Garuda beradaptasi di luar kandang.
Baca Juga: Persaingan Sengit Udinese vs Bologna Rekrut Jay Idzes: Bianconeri Siapkan Rp469 M
Awalnya, AFC menyatakan bahwa babak keempat akan digelar di tempat netral. Kemudian, muncul revisi bahwa hanya tim dengan performa terbaik di ronde ketiga yang berhak menjadi tuan rumah.
Namun akhirnya, AFC membuka peluang semua peserta mengajukan diri sebagai tuan rumah, sebelum akhirnya menunjuk Qatar dan Arab Saudi dengan alasan ranking FIFA tertinggi.
Langkah berubah-ubah ini menimbulkan kontroversi dan kritik dari berbagai federasi sepak bola.
Selain media Vietnam, Federasi Sepak Bola Irak dan Uni Emirat Arab juga sebelumnya telah menyuarakan ketidakpuasan terhadap proses pemilihan tuan rumah yang dianggap kurang transparan.
“AFC mengonfirmasi bahwa Asosiasi Sepak Bola Qatar dan Federasi Sepak Bola Arab Saudi menjadi tuan rumah AFC Asian Qualifiers - Road to 26 Playoffs,” demikian pernyataan resmi dari AFC.
Menanggapi keputusan AFC, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan sikap tegas agar AFC menjamin fair play dalam pelaksanaan Ronde 4 yang akan digelar pada 8, 11, dan 14 Oktober 2025.
“Kami menghormati dan menyambut baik keputusan AFC yang menunjuk Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah,” kata Erick dalam pernyataan resminya, Jumat (13/6).
“Atas dasar itu, saya minta AFC dan kedua tuan rumah mampu menjaga semua laga di babak empat itu berjalan fair dan sportif.”
Erick menggarisbawahi bahwa meski fasilitas dan infrastruktur Qatar serta Arab Saudi tidak diragukan, kompetisi tetap harus dijalankan secara adil demi menjunjung integritas dan semangat sportivitas.
Ia juga meminta dukungan dari seluruh elemen masyarakat Indonesia agar Timnas dapat mempersiapkan diri semaksimal mungkin.
“Ini adalah fase yang sangat penting dalam sejarah sepak bola Indonesia. Kami akan berusaha mempersiapkan tim sebaik mungkin, dengan dukungan penuh dari semua pihak.”
Ronde keempat ini akan diikuti oleh enam tim yang menempati posisi ketiga dan keempat dari ronde sebelumnya: Indonesia, Oman, Irak, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Qatar.
Mereka akan dibagi ke dalam dua grup, masing-masing berisi tiga tim yang bertanding dalam sistem sentralisasi.
Dua juara grup otomatis lolos ke Piala Dunia 2026, sementara dua runner-up harus bertarung di ronde kelima untuk memperebutkan satu tiket ke playoff antarkonfederasi.
Undian grup akan digelar pada 17 Juli 2025. Berdasarkan ranking FIFA per 3 April 2025, Qatar dan Arab Saudi berpotensi menempati pot 1.
Timnas Indonesia sendiri diperkirakan masuk ke pot 3 bersama Oman, yang berarti Garuda kemungkinan besar akan menghadapi lawan-lawan berat sejak awal.
Lolos ke Ronde 4 merupakan sejarah baru bagi sepak bola Indonesia. Namun, perjuangan sebenarnya baru dimulai.
Dengan sistem kompetisi yang sangat ketat dan atmosfer bermain di luar kandang yang tidak menguntungkan, Timnas Indonesia dituntut tampil sempurna di tiap laga.
