Dito menjelaskan bahwa dokumen sang pemain belum memenuhi syarat administrasi, sehingga khawatir akan menimbulkan permasalahan hukum di masa depan.
Hal ini membuat Jairo Riedewald gagal memperkuat Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Terkait kelanjutan naturalisasinya pun sejauh ini belum ada kabar.
Sementara itu, langkah JDT mendatangkan Jairo da Silva menunjukkan keseriusan klub Malaysia ini dalam menatap kompetisi domestik maupun level Asia.
Meski usianya sudah tidak muda, Jairo dinilai masih mampu tampil tajam dan memberikan kontribusi signifikan di lapangan.
Dengan hadirnya pemain berpengalaman seperti Jairo, Liga Malaysia kian menunjukkan daya tariknya bagi para pemain asing berkualitas.
Apalagi JDT dikenal sebagai klub dengan infrastruktur dan manajemen terbaik di Asia Tenggara.
Kini publik Malaysia menantikan kiprah Jairo, apakah ia mampu membawa JDT mempertahankan supremasi di liga dan bersaing lebih jauh di kompetisi kontinental seperti AFC Champions League.
Sementara bagi publik Indonesia, kisah dua Jairo yang berbeda ini menjadi pengingat akan pentingnya kejelasan informasi dan harapan yang realistis dalam proses naturalisasi pemain.
Kontributor : Imadudin Robani Adam
Baca Juga: Bantah Gabung Klub BRI Liga 1, 3 Klub Ini Berpotensi Jadi Klub Jordi Amat Musim Depan