Angka ini tentu tergolong tinggi untuk standar gaji pelatih di Asia Tenggara, tetapi tetap tergolong kecil jika dibandingkan dengan level klub Eropa seperti Ajax.
Gaji di Ajax Amsterdam
Di sisi lain, pelatih kepala Ajax Amsterdam biasanya mendapatkan gaji sekitar €2-5 juta per tahun, atau Rp34-85 miliar per tahun, tergantung pengalaman dan prestasi.
Sebagai asisten pelatih, gaji diperkirakan berkisar 30-60% dari pelatih kepala, atau dalam angka euro mencapai €600 ribu hingga €3 juta per tahun. Jika dikonversikan ke rupiah, gaji asisten pelatih di Ajax bisa mencapai Rp10-51 miliar per tahun, atau Rp800 juta hingga lebih dari Rp4 miliar per bulan.
Dari perbandingan tersebut, jelas bahwa secara finansial, bergabung dengan Ajax akan memberi keuntungan materi yang jauh lebih besar bagi Landzaat.
Meski secara angka gaji Ajax Amsterdam lebih menjanjikan, keputusan Denny Landzaat untuk bertahan di Timnas Indonesia menunjukkan bahwa tidak semua hal diukur dengan materi.
Loyalitas, tantangan, dan keyakinan terhadap visi besar sering kali menjadi motivasi yang jauh lebih kuat.
Kini, publik sepak bola nasional hanya bisa berharap bahwa dedikasi Landzaat ini akan berbuah manis dan membawa Timnas Indonesia melangkah lebih jauh di kancah internasional, termasuk mewujudkan mimpi besar, yakni lolos ke Piala Dunia.
Kontributor: Eko
Baca Juga: Justin Mathieu: Batal Bela Timnas Indonesia Kini Main di Negara Kaya Minyak