Ngaku Tak Bahagia Pasca Bela Belanda, Ryan Flamingo Mau Jadi Penggawa Timnas Indonesia?

Galih Prasetyo Suara.Com
Kamis, 19 Juni 2025 | 12:41 WIB
Ngaku Tak Bahagia Pasca Bela Belanda, Ryan Flamingo Mau Jadi Penggawa Timnas Indonesia?
Ngaku Tak Bahagia Pasca Bela Belanda, Ryan Flamingo Mau Jadi Penggawa Timnas Indonesia?[Instagram Ryan Flamingo]

Suara.com - Pemain keturunan Indonesia, Ryan Flamingo mengaku tak bahagia meski baru mengantarkan Belanda ke babak perempat final Euro U-21 2025.

Meski Jong Orange menang 2-0 atas Ukraina dalam laga pamungkas grup, Ryan Flamingo secara jujur menyebut bahwa ia dan rekan-rekannya belum puas.

Dalam wawancara bersama Voetbal International seperti dikutip Suara.com, Kamis (19/6), Flamingo mengatakan bahwa kemenangan bukanlah alasan untuk berpuas diri.

"Kami belum merasa bahagia. Kami tahu masih banyak yang harus diperbaiki jika ingin melangkah lebih jauh di turnamen ini," ujar pemain keturunan Indonesia itu.

Pemain Keturunan Indonesia Rp208 M, Calon Bintang Belanda: Dari Bek Tengah Jadi Gelandang [Instagram Ryan Flamingo]
Pemain Keturunan Indonesia Rp208 M, Calon Bintang Belanda: Dari Bek Tengah Jadi Gelandang [Instagram Ryan Flamingo]

Ryan Flamingo juga mengungkapkan rasa tanggung jawab pribadinya atas performa tim, terutama setelah laga-laga awal yang kurang memuaskan.

Jong Oranje sempat tampil buruk dan kebobolan lebih banyak gol dibandingkan seluruh fase kualifikasi sebelumnya.

"Sebagai pemain belakang, saya merasa bertanggung jawab atas itu. Kami harus lebih solid, lebih dewasa dalam bertahan, terutama saat unggul,"

"Saya merasa para pemain senior, termasuk saya, harus mengambil peran lebih dalam memimpin tim," jelasnya.

Sebelumnya, pemain keturunan Indonesia itu mengaku bertanggung jawab atas dua hasil buruk Jong Orange di Euro U-21 2025.

Baca Juga: Ryan Flamingo Kasih Kode Keras Gabung Timnas Indonesia

“Ya, tentu saja. Saya ada di lini pertahanan, jadi saya merasa bertanggung jawab,” kata Flamingo kepada VoetbalPrimeur.

“Itu jelas harus diperbaiki. Kami semua harus mengambil peran masing-masing, terutama para pemain yang lebih berpengalaman harus bisa memberikan contoh. Saya merasa cukup tersentil dengan penampilan kami sejauh ini.” tambahnya.

“Kami belajar dari kesalahan, dan saatnya membuktikan bahwa kami pantas berada di sini. Ukraina akan jadi titik balik kami.” tegas pemain keturunan Indonesia itu.

Perfomance Ryan Flamingo Lawan Ukraina

Belanda lolos dari lubang jarum. Jong Orange akhirnya melaju ke fase knock out Euro U-21 2025 setelah di partai terakhir grup D mengalahkan Ukraina 2-0.

Tim besutan Michael Reiziger dan diperkuat pemain keturunan Indonesia awalnya diprediksi akan angkat koper lebih dahulu.

Pasalnya Belanda U-21 di dua partai awal tak mampu meraih kemenangan. Imbang 2-3 melawan Finlandia dan kalah 1-2 dari Denmark.

Terobosan taktik kemudian dilakukan oleh Michael Reiziger di partai terakhir. Ia mem-plot pemain keturunan Indonesia jadi gelandang sentral.

Pemain keturunan Indonesia berbandrol Rp208 miliar, Ryan Flamingo yang merupakan seorang bek tengah dipasang Michael Reiziger sebagai gelandang sentral.

Gunakan formasi 4-3-3, Michael Reiziger memasang pemain keturunan Indonesia, Ryan Flamingo bersama Luciano Valente dan Kenneth Taylor.

Meski harus bermain dengan 10 orang setelah Youri Regeer mendapta kartu merah, Belanda U-21 sukses meraih kemenangan 2-0 atas Ukraina.

Sebelum laga kontra Ukraina, Jong Oranje berada dalam posisi sulit. Dua laga awal tidak membuahkan kemenangan, membuat laga terakhir menjadi penentu.

Dirayu Bela Indonesia, Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M: Saya Bisa Jadi Kapten [Instagram Ryan Flamingo]
Dirayu Bela Indonesia, Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M: Saya Bisa Jadi Kapten [Instagram Ryan Flamingo]

Dengan tekanan besar dan permainan yang masih jauh dari ekspektasi, Reiziger memutar otak, termasuk memainkan Thom van Bergen sebagai pengganti Noah Ohio yang cedera dan Ryan Flamingo yang ditarik ke lini tengah.

Sejak awal pertandingan, permainan Belanda U-21 belum benar-benar membaik. Masih terlihat banyak kesalahan mendasar, terutama dalam penguasaan bola.

Kenneth Taylor dan Jorrel Hato bahkan nyaris memberikan gol cuma-cuma bagi Ukraina karena kehilangan bola di dekat kotak penalti sendiri. Untungnya, Ukraina gagal memanfaatkan peluang tersebut.

Setelah setengah jam berlalu, Jong Oranje mulai mengambil alih kendali permainan. Mereka menciptakan beberapa peluang melalui aksi Millian Manhoef yang merepotkan lini belakang Ukraina.

Gol pembuka akhirnya datang dari sebuah kesalahan fatal pemain Ukraina, Arseniy Batahov.

Bola berhasil direbut Ruben van Bommel yang dengan tenang memberikan assist matang kepada Luciano Valente. Tanpa kesalahan, Valente mencetak gol pembuka yang krusial di menit ke-30.

Usai jeda, Belanda U-21 menggandakan keunggulan lewat aksi cerdas Thom van Bergen.

Umpan terukur dari Taylor dikonversi menjadi gol cantik lewat sepakan chip yang mengecoh kiper Ukraina. Skor menjadi 2-0 dan Jong Oranje seolah sudah mengamankan tiket ke babak selanjutnya.

Namun masalah lama kembali menghantui: penyelesaian akhir. Meski memiliki sejumlah peluang emas, termasuk dari Taylor, Valente, dan satu gol Van Bergen yang dianulir, mereka gagal menambah gol ketiga.

Sementara itu, di laga lain, Denmark yang sempat unggul harus puas bermain imbang 2-2 melawan Finlandia. Untungnya, hasil akhir tetap berpihak pada Belanda yang lolos dengan susah payah.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI